UB dan Indopolitik Luncurkan Aplikasi Cakapolitik, Ini Kegunaanya

13 November 2025 07:41 13 Nov 2025 07:41

Thumbnail UB dan Indopolitik Luncurkan Aplikasi Cakapolitik, Ini Kegunaanya
Retno Sulistiyanto (kiri), Ahmad Irawan (kedua dari kiri), A. Warist (ketiga dari kiri), Insan Qoriawan (keempat dari kiri) dalam diskusi Diseminasi Dilemak Perilaku Politik Masyarakat Jawa Timur di Pemilu 2024. (Foto: Albani/Ketik.com)

KETIK, MALANG – Universitas Brawijaya dan Indopolitik Survey mengadakan diskusi sekaligus peluncuran aplikasi politik Cakapolitik_ub.id. Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium Universitas Brawijaya, Rabu, 12 November 2025.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Ahmad Irawan (Anggota DPR RI Komisi II, Dapil Jatim V), Adam Rusydi, M.Pd (Anggota DPRD Provinsi Jatim), A. Warist (Ketua Bawaslu Jatim), dan Insan Qoriawan (Anggota KPU Jatim, Divisi Data dan Informasi).

Dalam diskusi, para pembicara menyoroti berbagai persoalan pelaksanaan Pemilu 2024, terutama kejenuhan politik dan maraknya praktik politik uang yang berkaitan erat dengan kesejahteraan masyarakat.

“Ini menjadi pekerjaan berat bagi kami untuk menyelesaikan persoalan mendasar ini. Pemerintah juga mengalokasikan lebih dari Rp1.000 triliun untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat,” ujar Ahmad Irawan.

Ia menambahkan, munculnya aplikasi Cakapolitik_ub.id dapat menjadi sarana membangun narasi politik yang sehat dan menarik bagi generasi muda. “Aplikasi ini bisa menjadi jembatan antara politik dan masyarakat dalam konteks yang lebih sederhana,” jelasnya.

Menurut Adam Rusydi, aplikasi ini juga menjadi ruang bagi masyarakat untuk mengenali calon pemimpin yang jujur dan antikorupsi. “Harapannya, sistem politik bisa lebih inklusif dan mudah diakses publik,” katanya melalui sambungan daring.

Ketua Bawaslu Jatim A. Warist menilai, literasi politik perlu dibangun berbasis peristiwa pemilu agar masyarakat memahami proses demokrasi secara faktual. “Bawaslu berharap bisa bekerja sama dengan UB dalam mengolah data peristiwa pemilu menjadi informasi publik yang kredibel,” ungkapnya.

Sementara itu, Insan Qoriawan dari KPU Jatim menilai masih rendahnya kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu menjadi catatan penting. “Baru sekitar 40 persen masyarakat yang percaya pada kinerja penyelenggara. Aplikasi ini diharapkan bisa mendorong peningkatan literasi politik di kalangan civitas Universitas Brawijaya,” tuturnya.

Direktur Eksekutif Indopolitik Survey Ratno Sulistiyanto menambahkan, kolaborasi lintas pihak menjadi kunci dalam pengembangan riset berbasis AI. “Kerja kami tidak bisa berjalan sendiri. Kami akan terus berkoordinasi agar teknologi ini mampu menangkap dinamika politik secara akurat,” ujarnya menutup diskusi.

Tombol Google News

Tags:

#UniversitasBrawijaya #indopolsurvey #cakapolitik_ub.id #dilemaperilakupemilu2024 #jawatimur