KETIK, TRENGGALEK – Hingga berakhirnya Trenggalek Soccer League (TSL) belum ada tanda-tanda klub di Trenggalek berminat tampil di Liga 4 Jatim 2025 Desember mendatang. Kick off Liga 4 Jatim rencananya akan digelar 7 Desember 2025 dan berakhir 15 Februari 2026.
Wakil Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Trenggalek, Nur Effendi membenarkan jika hingga saat ini belum ada konfirmasi secara resmi klub-klub yang ada di Trenggalek akan tampil di even regional tersebut. Tak terkecuali juara TSL 2025, Kuda Laut dari Kecamatan Panggul.
"Ya mungkin persoalan anggaran atau mungkin faktor lain,” ucapnya kepada ketik.com, Senin 27 Oktober 2025.
Fendi sapaan dia menjelaskan, jika hingga saat ini Persiga pun belum ada kepastian akan ikut ambil bagian pada turnamen kasta terendah di sepakbola nasional. "Pada dasarnya masih menunggu informasi selanjutnya, apakah ada klub-klub yang berminat ikut,” tuturnya.
Anggota DPRD Kabupaten Trenggalek dari fraksi PKS ini mengakui, untuk tampil di Liga 4 tentu saja butuh biaya yang tidak sedikit serta persiapan yang matang, termasuk mempersiapkan materi pemain yang bisa bersaing dengan tim lain.
Sehingga, perlu kecermatan dan kalkulasi yang tepat untuk ikut serta. "Kendala klasiknya masih tetap, yakni persoalan finansial,” ungkapnya.
Apalagi format pertandingannya masih belum jelas antara pakai sistem home turnamen atau pakai sistem home and away. Jika pakai sistem home and away buaya tentu akan lebih tinggi.
"Kita harus memaklumi kalau pada tahun ini tidak ada klub dari Trenggalek yang tampil di Liga 4. Mungkin tahun depan bisa ambil bagian,” tandasnya.
Ia menyebut, meskipun tahun ini tidak tampil di Liga 4, belum ada sanksi dari Asprov Jatim. Namun kalau dua kali berturut-turut baru dikenakan sanksi.
"Semoga tahun depan bisa menampilkan tim terbaik. Syukur-syukur kalau bisa lebih satu klub yang ikut serta,” ujarnya.
Ia menyampaikan, saat ini pihaknya fokus pada pembinaan-pembinaan pada klub, termasuk pembinaan pemain usia muda. Salah satunya dengan menggelar TSL yang dikemas dalam dua kasta, yaitu Liga 1 dan Liga 2.
"Kita akan tetap mengoptimalkan kolaborasi dengan pihak sponsor untuk bisa ikut serta menjaga eksistensi sepakbola Trenggalek, meskipun tak semudah membalikan telapak tangan,” tutupnya (*)
