KETIK, SURABAYA – Pameran kesenian bertajuk ARTSUB 2025 kembali menghidupkan panggung seni melalui kolaborasi dengan Teater Api Indonesia. Tak hanya seni rupa, tapi juga menciptakan kolaborasi dengan seni pertunjukan.
Teater Api Indonesia berhasil menyukseskan pertunjukan berjudul "Toean Markoen" pada Sabtu, 23 Agustus 2025, yang disambut antusiasme tinggi dari penonton hingga antrean membeludak di loket masuk.
Luhur Kayungga, Sutradara Teater Api Indonesia, menjelaskan pertunjukan kali ini mengangkat tema industrialisasi yang menyebabkan keterhimpitan terhadap peran dan sisi kemanusiaan.
"Sekarang ini manusia mulai kehilangan ruang-ruang hidupnya. Dulu kekayaan alam dihabisi, manusia dijadikan buruh pabrik, dan sekarang manusia digantikan oleh mesin," jelas Luhur.
Konsep panggung diolah sedemikian rupa untuk mendistorsi pengunjung seolah-olah masuk ke dalam ruang industri. Properti berupa kaleng bekas, tumpukan logam, dan tanda bahaya menjadi simbol kerasnya dominasi industri.
Selain itu, sampah mencerminkan realita bahwa manusia hidup di antara limbah industri.
Penonton teater mengantre panjang memenuhi lorong dengan antusias (Foto:Rina Dwi/Ketik)
Tidak hanya itu, penonton juga diajak merasakan ketegangan melalui tata cahaya yang dramatis dan iringan suara mesin yang bising.
Semua elemen ini menciptakan suasana yang mendalam sehingga pesan tentang hilangnya kemanusiaan akibat industrialisasi dapat tersampaikan dengan kuat.
Salah seorang aktor teater, Naryo Pemenang, menceritakan persiapannya yang hanya berlangsung 15 hari.
"Tantangannya ada pada riset dan bedah naskah. Namun semua terbayarkan dengan tampil di gedung semegah ini. Artsub benar-benar mewadahi seniman teater untuk berekspresi," ujarnya.
Selaras dengan hal tersebut, Manajer Teater Api Indonesia Endang Pergiwati menjelaskan bahwa 'Toean Markoen' bukanlah karya baru, namun kali ini disajikan dengan beberapa pembaruan.
"Toean Markoen pernah ditampilkan pada tahun 2022 dengan mengusung tema industrialisasi yang kami rancang sendiri, namun tetap selaras dengan konsep ARTSUB 2025 yang mengangkat tema kontemporer," tutur Endang.
Menurutnya, ARTSUB merupakan ikon deal sebagai wadah komparasi, tidak hanya dalam bidang seni rupa, tetapi juga seni pertunjukan yang dikemas menjadi momen berkesan.(*)