KETIK, SURABAYA – Pameran seni rupa kontemporer ARTSUB kembali hadir dengan inovasi baru. ARTSUB 2025 tidak hanya menjadi ruang apresiasi seni, tetapi juga memastikan bahwa pameran dapat dinikmati oleh seluruh khalayak, termasuk teman-teman disabilitas.
ARTSUB menerima kunjungan istimewa dari komunitas tunarungu pada Jumat, 15 Agustus 2025. Hamidah, salah satu gallery sitter, menjelaskan bahwa kunjungan ini berjalan lancar karena pendamping khusus.
"Sebelumnya kami menjelaskan regulasi dan terms and conditions yang harus diikuti," ujarnya.
Hamidah menjelaskan ARTSUB memiliki berbagai zona yang sebagian besar ramah bagi pengunjung disabilitas, dan ada area yang membutuhkan penjagaan ekstra.
Namun, ARTSUB berupaya semaksimal mungkin mempertimbangkan aksesibilitas agar pengunjung tetap merasa nyaman.
Yudistiro Abdan Syakura, pemandu pengunjung disabilitas, mengungkapkan rasa senangnya mendampingi sahabat tuli selama berkeliling pameran.
“Ini pengalaman luar biasa. Kami mendampingi mereka dari Zona 1 sampai Zona 6, menjelaskan karya, seniman, dan material yang digunakan," ucap dia.
Yudis menjelaskan bahwa teman disabilitas sangat antusias, bahkan banyak yang mengabadikan momen dengan berfoto.
Dalam kunjungan tersebut, sekitar tujuh pengunjung disabilitas tuli hadir dan didampingi secara intens agar tidak tersesat. Interaksi dilakukan dengan komunikasi satu arah dan menggunakan bahasa isyarat Bisindo untuk memastikan komunikasi berjalan efektif.
Mengenai pengunjung tunanetra, menurut Yudis seni rupa identik dengan visual. Karena itu, untuk tunanetra akan sulit karena mereka hanya bisa mengandalkan sentuhan, sementara ARTSUB harus menjaga keutuhan karya seni.
Aisha Naura, salah satu pengunjung, turut mengapresiasi upaya ARTSUB menghadirkan pameran yang inklusif.
“Bagus sekali, karena ini bentuk kepedulian sosial. Kita bisa merasakan seni bersama-sama tanpa batas,” tuturnya.
Dua orang pengunjung tengah memanjakan mata dengan karya kontemporer ARTSUB 2025 (Foto: Rina Dwi/Ketik)
ARTSUB 2025 resmi dibuka pada 2 Agustus 2025 dan akan ditutup pada 7 September 2025 di Balai Pemuda Surabaya. Dengan mengusung tema “Material Ways".
Pameran ini menghadirkan kekayaan seni rupa kontemporer Indonesia melalui karya lebih dari 120 seniman, mulai dari perupa muda hingga seniman bereputasi nasional dan internasional.(*)
