KETIK, BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna melantik 7.550 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu di Lapangan Upakarti Soreang, Senin 8 Desember 2025. Pelantikan ini menjadi bukti komitmen Pemkab Bandung dalam memperkuat pengelolaan pemerintah daerah.
Dalam sambutannya Bupati Bandung mengungkapkan rasa syukur dan optimisme terhadap para PPPK Paruh Waktu yang baru saja dilantik.
"Hari ini, Bapak/Ibu wajib bersyukur kepada Allah SWT dan kedua orang tua Bapak/Ibu karena berkat restu mereka, kita bisa hadir di sini. Perlu saya sampaikan, perjuangan ini belum selesai. Kami, Pemerintah Kabupaten Bandung berkomitmen untuk memperjuangkan Bapak/Ibu semua agar bisa menjadi PPPK penuh, sesuai dengan rencana yang telah kami sampaikan kepada Kemenpan-RB dan BKN," kata bupati disambut gemuruh applause.
Kang DS juga menyoroti kekhawatiran yang lebih besar terhadap potensi kekurangan ASN di masa depan. Jika dalam lima tahun ke depan tidak ada rekrutmen CPNS atau penetapan PPPK menjadi PNS, maka jumlah PNS di Kabupaten Bandung bisa berkurang drastis menjadi hanya sekitar 650 orang.
“Ini adalah kondisi yang kami khawatirkan karena bisa mengganggu jalannya pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Oleh sebab itu, kami akan terus berjuang agar PPPK Paruh Waktu bisa mendapatkan kesempatan menjadi PPPK penuh," tandasnya.
Kang DS pun mengajak seluruh peserta untuk bekerja dengan sebaik-baiknya. Menurutnya, bekerja dengan baik adalah salah satu bentuk rasa syukur atas karunia yang telah diberikan. Selain itu, Kang DS juga mengajak para PPPK paruh waktu untuk menjaga kesehatan dan selalu meningkatkan kapasitas diri.
"Jangan pernah merasa cukup dengan ilmu yang kita punya, sebab ilmu terus berkembang bahkan seorang profesor pun masih harus terus belajar," serunya.
Kang DS mengingatkan bahwa tugas mereka sebagai PPPK paruh waktu adalah pengabdian, bukan hanya pekerjaan. Sebagai penutup, Kang DS mengajak seluruh PPPK Paruh Waktu untuk bersyukur, bekerja dengan penuh semangat, dan berdoa agar proses ini terus membawa kemajuan bagi Kabupaten Bandung.
"Kita memang bekerja untuk mencari nafkah, tetapi niatkan juga agar pekerjaan kita bernilai ibadah, lillahita'ala. Bekerjalah dengan hati. Untuk tenaga kesehatan, utamakan keselamatan nyawa, urusan uang belakangan. Begitu pula untuk para guru, mari kita fokuskan untuk meningkatkan kapasitas dan karakter anak didik," pesannya.(*)
