KETIK, HALMAHERA SELATAN – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Halmahera Selatan, Nasir J. Koda, menyampaikan harapan cerah bagi pendapatan asli daerah (PAD) yang diproyeksikan melampaui ambang Rp 8 miliar sepanjang 2025.
Visi ini mencerminkan komitmen kuat untuk Nasir dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pendekatan yang cerdas dan berkelanjutan.
“Realisasi PAD periode Januari hingga September telah mencapai Rp 5 miliar dari target yang ditetapkan,” jelas Nasir diruang kerjanya Selasa 14 Oktober 2025.
Kendati menghadapi rintangan efisiensi operasional, Nasir tetap teguh pada keyakinannya bahwa tambahan PAD sekitar Rp 7 miliar sebelum akhir Desember akan membawa realisasi tahunan mencapai Rp 12 miliar.
“Optimisme kami berdasarkan fakta bahwa retribusi PAD dari objek perizinan atau persetujuan bangunan gedung (PBG) setiap tahunnya terus menunjukkan peningkatan,” tambahnya.
Untuk mewujudkan potensi ini, DPM-PTSP merancang inisiatif terobosan berupa pemetaan mendalam terhadap kecamatan-kecamatan penyumbang utama dari sektor perizinan PBG.
Sorotan utama tertuju pada tiga wilayah strategis yakni, Kecamatan Obi, Kecamatan Bacan, dan Kecamatan Bacan Timur, yang diharapkan menjadi katalisator kemajuan.
Nasir bilang, upaya strategis ini dirancang untuk memperkuat kontribusi PAD dari ranah perizinan di Halmahera Selatan, serta membuka peluang baru bagi pembangunan inklusif yang berdampak luas bagi masyarakat.
“Tujuan dari penataan ini adalah untuk mengidentifikasi potensi infrastruktur penunjang industri di Obi serta meninjau bangunan usaha dan hunian masyarakat. Kami juga akan mengeksplorasi potensi PAD PBG di zona II, termasuk wilayah Makian dan Kayoa,” pungkasnya.
