KETIK, BATU – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menetapkan penutupan sementara seluruh kegiatan pendakian Ranu Kumbolo pasca erupsi Gunung Semeru.
Penutupan itu karena peningkatan aktivitas erupsi disertai awan panas di Gunung Semeru pada Rabu, 19 November 2025. Penutupan terhitung mulai dikeluarkannya pengumuman sampai dinyatakan aman.
"Situasi ini berkembang secara cepat dan memerlukan langkah-langkah mitigasi untuk memastikan keselamatan seluruh pengunjung dan masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional," kata Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha dalam keterangan tertulis, Kamis, 20 November 2025.
Menurut Rudijanta, Badan Geologi telah menetapkan kenaikan tingkat aktivitas Gunung Semeru pada 19 November 2025 dari semula Level II (Waspada) meningkat menjadi Level III (Siaga) pada pukul 16.00 WIB dan kembali meningkatkan status menjadi Level IV (Awas) terhitung pukul 17.00 WIB melalui Laporan Khusus Nomor 145/GL.03/BGL/2025 tanggal 19 November 2025.
"Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut serta demi keselamatan pengunjung maupun petugas, melalui Pengumuman Nomor PG.17/T.8/TU/HMS.01.08/2025," jelasnya.
Pada saat erupsi Gunung Semeru pada 19 November 2025, terdapat 187 orang di Ranu Kumbolo. Rudijanta menegaskan, kondisi di Ranu Kumbolo tetap aman meski lokasinya berjarak 6,4 km dari puncak Semeru. Saat erupsi, arah awan panas dan guguran lava mengarah ke Selatan–Tenggara, sementara Ranu Kumbolo berada di sisi utara puncak Semeru.
"Mempertimbangkan hal tersebut serta kondisi cuaca saat itu hujan dan sudah mulai gelap, maka pendaki dan rombongan yang ada diminta tetap tinggal di Ranu Kumbolo dan kembali ke Ranupani pada Kamis 20 November 2025," jelasnya.
Lebih lanjut, Rudijanta menguraikan, rombongan pendaki mulai turun ke Ranupani pada hari Kamis, 20 November 2025.
Pendaki pertama sampai di Ranupani pada pukul 11.45 WIB dan pendaki terakhir pada pukul 14.30 WIB. Dari 187 orang tersebut, seluruhnya telah melapor ke pos Ranupani dalam keadaan sehat dan selamat.
"BB TNBTS mengimbau masyarakat, pendaki, serta pelaku wisata untuk mematuhi seluruh rekomendasi zona bahaya yang dikeluarkan oleh PVMBG," ujarnya.
BB TNBTS berkomitmen untuk terus menyampaikan informasi secara berkala dan transparan mengenai perkembangan situasi di Gunung Semeru.
"Kami mengapresiasi kerja sama masyarakat serta seluruh pihak yang turut membantu dalam upaya penanganan dan pemantauan kondisi lapangan," urainya.
