KETIK, MALANG – Puluhan pendaki masih berada di Ranu Kumbolo, tempat transit di jalur pendakian Gunung Semeru, kala gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut mengalami erupsi, Rabu, 19 November 2024.
Dalam video yang diunggah di akun instagram BBTNBromoTenggerSemeru, sejumlah tampak sejumlah relawan pemandu gunung melaporkan kondisi terakhir di Ranu Kumbolo. Dalam laporannya mereka menyebut ada 60-an orang pendaki yang telanjur berada di Ranu Kumbolo.
"Ada porter 15 orang dan pendamping yang saat ini sudah sampai ada enam orang," kata salah seorang relawan pemandu ini.
Pada video yang direkam pada pukul 16.07 WIB ini, mereka melaporkan bahwa kondisi di Ranu Kumbolo relatif aman. Hanya hujan ringan yang turun sejak tengah hari.
Kondisi terakhir Ranu Kumbolo juga dilaporkan oleh salah seorang anggota Sahabat Volunteer Semeru (SAVER Semeru), Sukaryo, melalui akun instagramnya @cakyo_saversemeru.
Dalam laporannya di Ranu Kumbolo, pukul 16.48, ia mengabarkan bahwa kondisi para pendaki, porter, dan pendamping di Ranu Kumbolo aman.
"Ranu Kumbolo aman. Visual ke arah Gunung Semeru tak terlihat karena kabut. Untuk APG (awan panas guguran, red) saat ini meluncur ke arah tenggara. Sementara, Ranu Kumbolo ada di sebelah utara," tuturnya.
"Mohon doanya teman-teman semua, semoga kami di sini dan mereka di sana diberikan keselamatan," ia menambahkan.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) sebelumnya telah memastikan menutup jalur pendakian Gunung Semeru. Hal ini menyusul erupsi yang terjadi pada Rabu, 14 November 2025.
Belum diketahui kapan jalur pendakian ini akan kembali dibuka. Namun, pihak BBTNBTS memastikan bahwa calon pendaki yang telah telanjur memesan tiket pendakian bisa mengajukan perubahan jadwal, jika nantinya pendakian kembali dibuka. (*)
