Soekarno Coffee Festival 2025, Pemantik Ekonomi Kreatif dari Kota Blitar

14 Juni 2025 17:23 14 Jun 2025 17:23

Thumbnail Soekarno Coffee Festival 2025, Pemantik Ekonomi Kreatif dari Kota Blitar
Wali Kota Blitar saat membuka Soekarno Coffee Festival 2025, Sabtu 14 Juni 2025. (Foto: Favan/Ketik)

KETIK, BLITAR – Pemerintah Kota Blitar kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta industri kreatif lokal melalui gelaran Soekarno Coffee Festival 2025.

Acara yang berlangsung selama tiga hari, mulai 13 hingga 15 Juni 2025 di pelataran Kantor Wali Kota Blitar, menjadi magnet baru bagi pecinta kopi sekaligus wadah bagi pelaku usaha lokal untuk berkembang dan naik kelas.

Festival ini merupakan bagian penting dari rangkaian Bulan Bung Karno, yang sebelumnya diawali dengan Grebeg Pancasila pada 1 Juni, dilanjutkan dengan peringatan Hari Lahir Bung Karno pada 6 Juni, dan akan ditutup dengan Pasar Djadoel pada 18 Juni mendatang.

Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, S.H.I., atau yang akrab disapa Mas Ibbin, secara resmi membuka Soekarno Coffee Festival 2025. Dalam sambutannya, Mas Ibbin menyampaikan bahwa festival ini tidak sekadar selebrasi kopi, namun juga merupakan strategi nyata dalam menggerakkan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal.

“Melalui Soekarno Coffee Festival ini, kita ingin kopi lokal tidak hanya dinikmati, tapi juga diberdayakan. Kopi bisa jadi penggerak ekonomi kreatif dan peluang UMKM untuk naik kelas,” ujar Mas Ibbin penuh optimisme, Sabtu 14 Juni 2025.

Mengusung slogan khas “Djangan Berhenti Boeng”, festival ini menyuguhkan berbagai aktivitas menarik seperti Coffee Tenant Booth yang menampilkan produk kopi unggulan lokal, kompetisi Manual Brew dan Latte Art, sesi Public Coffee Cupping, talkshow seputar investasi kopi, hingga Bar Take Over serta hiburan dari panggung utama.

Mas Ibbin menekankan bahwa warung kopi dan kafe harus dimaknai lebih dari sekadar tempat bersantai. Menurutnya, ruang-ruang kopi bisa menjadi pusat diskusi, kreativitas, dan pengembangan ide.

“Kopi itu bukan hanya gaya hidup. Ia bisa jadi ruang intelektual, tempat bertukar gagasan, dan tentu saja ladang ekonomi. Kita ingin warung-warung kopi di Kota Blitar menjadi tempat hidupnya ide dan peluang,” imbuhnya.

Di akhir sambutannya, Mas Ibbin menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya festival ini, mulai dari panitia, pelaku usaha, hingga komunitas kreatif. Ia berharap, Soekarno Coffee Festival bisa menjadi ajang promosi efektif bagi produk kopi Kota Blitar, sehingga dapat dikenal luas secara nasional bahkan internasional.

Dengan semangat Bung Karno yang terus dihidupkan, Kota Blitar menegaskan diri sebagai kota yang tidak hanya penuh sejarah, namun juga berdaya saing tinggi dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.(*)

Tombol Google News

Tags:

Soekarno Coffee Festival 2025 Pemantik Ekonomi kreatif dari Kota Blitar