KETIK, BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melalui kolaborasi bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten, kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun masyarakat yang sejahtera dan berdaya melalui peluncuran ruang konsultasi hybrid “Semanaksae".
Peluncuran ini dikemas dalam sebuah rangkaian kegiatan bertajuk Pengajian Mahabudiman, yang berlangsung dengan suasana religius dan sarat makna sosial.
Kegiatan yang dilangsungkan dengan penuh kekhidmatan ini menjadi sorotan karena menghadirkan perpaduan antara penguatan spiritual dan solusi konkret atas permasalahan sosial yang semakin kompleks, terutama di era pascapandemi.
Sejumlah tokoh penting hadir memeriahkan acara, termasuk Bupati Bondowoso KH. Abdul Hamid Wahid, Wakil Bupati As’ad Yahya Syafi’i, Sekretaris Daerah Dr. Fathur Rozi, Kepala Dinas Sosial P3AKB Anisatul Hamidah, Ketua TP PKK Dr. Khodijatul Qodriyah Hamid, Wakil Ketua TP PKK Ibu Zakiyatul Fahiroh, serta perwakilan organisasi perempuan, tokoh agama, dan masyarakat.
Acara ini juga melibatkan sejumlah pakar dan praktisi sebagai pendukung utama layanan Semanaksae, antara lain Dr. Endang Pujiastuti, dr. Titik Erna Erawati, Mieke Prasetyo, serta Ning Aniqq Al Faqirah, selaku pendiri Ruang Pulih Perempuan. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa program ini disiapkan dengan landasan keilmuan dan pendekatan yang profesional.
Dalam sambutannya, Bupati KH. Abdul Hamid Wahid menyampaikan bahwa penguatan spiritual melalui Pengajian Mahabudiman menjadi pondasi penting dalam membentuk masyarakat yang lebih tangguh secara mental, sosial, dan moral.
Ia menekankan bahwa peluncuran Semanaksae menjadi pelengkap strategis dalam menjawab berbagai problematika masyarakat modern.
“Hari ini kita tidak hanya berdoa dan belajar bersama, tapi juga meluncurkan langkah nyata yang akan mendampingi masyarakat secara lebih dekat. Semanaksae adalah bentuk kehadiran pemerintah yang lebih humanis, fleksibel, dan solutif,” ujar Bupati
Semanaksae merupakan platform konsultasi hybrid yang menggabungkan pendekatan langsung (tatap muka) dan digital (daring) dalam memberikan layanan bimbingan serta pendampingan psikososial, utamanya di bidang keluarga, parenting, dan kesejahteraan perempuan.
Program ini diharapkan dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk yang tinggal di daerah pelosok.
Bupati juga menegaskan peran strategis TP PKK sebagai penggerak sosial yang memiliki jaringan luas hingga ke tingkat desa. Ia menyampaikan keyakinannya bahwa dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, Semanaksae dapat menjadi ruang pemulihan yang dibutuhkan banyak keluarga di Bondowoso.
“Bondowoso yang kuat harus berangkat dari keluarga-keluarga yang kuat pula. Semanaksae hadir untuk memastikan tidak ada yang berjalan sendiri dalam menghadapi tantangan kehidupan,” tambahnya di Pendopo Kabupaten pada Kamis, 31 Juli 2025.
Selain sebagai sarana konsultasi, Semanaksae juga didesain sebagai wadah edukasi dan pemberdayaan, yang akan melibatkan berbagai pihak mulai dari akademisi, praktisi kesehatan, relawan sosial, hingga tokoh masyarakat.
Acara ini sekaligus mempererat sinergi lintas sektor, menjadikan kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari proses pembentukan jejaring sosial yang lebih solid dan partisipatif.
Bupati Hamid Wahid juga mengajak seluruh elemen untuk aktif mengambil peran dalam menyukseskan program ini.
“Mari kita rawat bersama ruang ini, agar menjadi tempat yang nyaman, terpercaya, dan mudah diakses oleh siapa pun yang membutuhkan,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, Bondowoso sekali lagi menunjukkan bahwa kemajuan daerah tak hanya diukur dari aspek fisik dan ekonomi, melainkan juga dari seberapa kuat masyarakatnya dalam hal spiritual, emosional, dan sosial. (*)