KETIK, BATU – Dua pemuda asal Kabupaten Malang menjadi korban pengeroyokan usai tampil di gigs musik hardcore di salah satu hotel Kota Batu, Jawa Timur, pada Minggu malam, 16 November 2025.
Salah satu korban, Irmanda Putra (22), vokalis band asal Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, dikeroyok dan dibacok oleh sekelompok orang di luar venue setelah acara.
Melalui unggahan Instagram Story pada Senin dini hari, 17 November 2025, Irmanda menjelaskan bahwa insiden itu bermula dari kesalahpahaman saat moshing bentuk ekspresi khas penonton musik cadas yang melibatkan kontak fisik.
“Kronologi? Band saya perform di Batu. Awalnya ada salah paham karena moshingan,” tulis Irmanda dalam unggahannya.
Situasi memanas ketika Irmanda menjadi target pengeroyokan oleh lebih dari 15 orang. Ia mengaku telah berupaya menyelesaikan masalah secara damai, namun justru dibawa keluar aula oleh para pelaku dan diserang menggunakan senjata tajam.
“Setelah itu saya dikeroyok sekitar 15 orang lebih. Saya minta damai, tapi diajak keluar dari aula. Begitu keluar, saya langsung dibacok dari belakang,” lanjutnya.
Temannya, One Regi Febriansyah (22), warga Sumbermanjing Wetan, juga mengalami luka lebam di wajah saat berusaha melerai keributan.
Irmanda berharap peristiwa serupa tidak lagi terjadi di ruang-ruang pertunjukan musik independen yang seharusnya menjadi tempat aman bagi semua penikmat skena.
“Semoga ini kejadian terakhir dan jangan sampai terulang lagi,” ujarnya.
Kasus pengeroyokan dan pembacokan tersebut telah dilaporkan ke Polsek Batu Kota pada Senin, 17 November 2025 sekitar pukul 00.15 WIB. Polisi kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Irmanda saat ini dirawat di RS Bhayangkara Hasta Brata Batu. Ia mengalami luka serius di bagian kepala, pundak, dan lengan akibat serangan tersebut. (*)
