KETIK, BATAM – Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) meresmikan Program Manajemen Talenta Batam (MANTAB) dalam sebuah seremoni yang digelar di Balairung Sari BP Batam, Senin 8 Desember 2025.
Program MANTAB hadir sebagai terobosan BP Batam untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam. Program ini pertama kali diperkenalkan kepada civitas akademika Politeknik Negeri Batam pada Agustus 2025, dan kini mulai diperluas untuk menjangkau kelompok yang lebih beragam.
Sebanyak 60 pelaku usaha dari berbagai asosiasi industri menghadiri peluncuran tersebut. Turut hadir pula Direktur Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing Kemnaker RI, Rendra Setiawan; COO IDSurvey, Andry Tanudjaja; jajaran FKPD Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Batam; pimpinan redaksi media; serta mahasiswa dan civitas akademika se-Kota Batam.
Investasi Tumbuh, Tantangan Ketenagakerjaan Meningkat
Anggota/Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Francis, menyampaikan bahwa Batam tengah mengalami percepatan pertumbuhan ekonomi. Pada triwulan III tahun 2025, nilai investasi tercatat mencapai Rp54,7 triliun dengan lebih dari 1.700 perusahaan aktif yang bergerak di sektor manufaktur, logistik, dan teknologi.
Data BPS Kota Batam menunjukkan, ekonomi Batam tumbuh 6,89 persen hingga triwulan III 2025, mendekati target BP Batam sebesar 7 persen.
Meski demikian, Batam masih dibayangi tingginya angka pengangguran terbuka, yakni lebih dari 50 ribu orang atau sekitar 7,68 persen—lebih tinggi dari rata-rata nasional.
“Hari ini kita mencoba menjawab persoalan itu melalui platform MANTAB. Ini bukan sekadar program pelatihan, tetapi sebuah manajemen ekosistem talenta,” ujar Fary.
Ia menambahkan bahwa implementasi MANTAB dilakukan bertahap, mulai dari penyelarasan basis data tenaga kerja mahasiswa vokasi, sertifikasi kompetensi, job matching, hingga pengembangan creative hub.
“Kami ingin Batam tidak hanya dikenal sebagai pusat industri dan pelabuhan, tetapi juga karena kualitas sumber daya manusianya,” tegasnya.
Amsakar: Transformasi Industri Batam Butuh Kolaborasi
Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menilai peluncuran MANTAB sebagai langkah strategis untuk mengurai persoalan pengangguran di daerah tersebut.
Dalam sambutannya, Amsakar memaparkan sejumlah faktor yang menyebabkan tingginya pengangguran di Batam, antara lain pergeseran industri dari padat karya ke padat modal, tingginya arus migrasi, terbatasnya pelatihan tenaga kerja, serta besarnya jumlah penduduk usia produktif.
“BP Batam tidak bisa bergerak sendiri. Kita membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat, daerah, dan seluruh mitra strategis,” ujarnya.
Amsakar juga menegaskan pentingnya memprioritaskan tenaga kerja lokal, terutama putra-putri daerah.
“Semoga langkah ini mampu menekan angka pengangguran di Batam. Mari bersama membangun Batam agar semakin hebat!” serunya.
Setelah seremoni peluncuran, BP Batam menggelar demonstrasi pengisian data pada laman MANTAB. Pada kesempatan yang sama, BP Batam menyerahkan Apresiasi Nota Komitmen atas rencana perekrutan 55.375 tenaga kerja dari 26 industri baru yang akan berinvestasi dalam tiga tahun mendatang.
