KETIK, BATU – Melalui Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2026, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Among Tirto Kota Batu menargetkan peningkatan kualitas layanan air bersih, penurunan tingkat kehilangan air, serta penguatan kinerja perusahaan daerah.
RKAP 2026 sekaligus menjadi pijakan strategis Perumdam Among Tirto untuk memperkuat kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) seiring peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Penyusunan dokumen perencanaan tersebut dilakukan dengan mengacu pada arah kebijakan pembangunan Pemerintah Kota Batu.
Direktur Utama Perumdam Among Tirto, Achmad Yusuf, mengatakan dukungan dan sinergi kepala daerah selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) menjadi faktor penting dalam memastikan rencana kerja perusahaan selaras dengan visi dan misi pembangunan Kota Batu.
“RKAP 2026 kami susun sejalan dengan kebijakan dan visi pembangunan daerah. Fokusnya adalah peningkatan pelayanan air bersih kepada masyarakat serta optimalisasi kontribusi perusahaan terhadap PAD,” ujar Achmad Yusuf, Selasa, 30 Desember 2025.
Pria yang akrab disapa Gendon itu menjelaskan, peningkatan pendapatan perusahaan menjadi salah satu fokus utama dalam RKAP 2026. Strategi yang ditempuh antara lain melalui penurunan tingkat kehilangan air atau Non-Revenue Water (NRW), disertai penataan dan reklasifikasi pelanggan guna mengoptimalkan potensi pendapatan secara berkelanjutan.
Selain itu, efisiensi biaya operasional juga menjadi perhatian serius manajemen. Setiap belanja perusahaan diarahkan berbasis kinerja dengan pengendalian yang ketat.
“Setiap pengeluaran harus memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kualitas layanan sekaligus menjaga kesehatan perusahaan,” tegasnya.
Dari sisi pelayanan, RKAP 2026 memprioritaskan penguatan infrastruktur, meliputi perbaikan jaringan perpipaan, revitalisasi sistem distribusi, serta pemenuhan standar kualitas dan kontinuitas pasokan air bersih.
Sejumlah wilayah yang belum menikmati layanan air selama 24 jam penuh maupun daerah dengan kualitas pasokan yang belum optimal menjadi fokus penanganan.
“Wilayah dengan layanan belum maksimal akan menjadi perhatian khusus. Ke depan, tidak menutup kemungkinan diperlukan regulasi pendukung agar wilayah tersebut dapat masuk dalam skema investasi,” tambah Gendon.
Aspek regulasi juga menjadi bagian penting dalam rencana kerja 2026. Selama ini, keterbatasan payung hukum seperti belum tersusunnya Peraturan Daerah Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) menjadi salah satu kendala pengembangan Perumdam. Melalui pembahasan RKAP, pemerintah daerah mendorong agar regulasi tersebut segera difasilitasi dan diajukan.
“Pemerintah daerah tidak hanya memberikan dorongan, tetapi juga membuka ruang seluas-luasnya bagi Perumdam untuk berkembang. Prinsipnya, setiap investasi harus berdampak nyata pada peningkatan pelayanan dan pendapatan,” jelasnya.
Manajemen Perumdam Among Tirto berkomitmen menjalankan RKAP 2026 secara akuntabel dan transparan dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Batu.
“Proses RKAP berjalan konstruktif. Pemerintah merespons kebutuhan dan kendala kami sekaligus menawarkan solusi. Ini menjadi modal penting untuk membangun layanan air bersih yang lebih baik mulai 2026,” katanya.
Ia menegaskan kesiapan Perumdam Among Tirto untuk melaksanakan RKAP 2026 berdasarkan kondisi riil di lapangan. Pihaknya juga berkomitmen untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat serta penguatan kontribusi terhadap PAD sebagai prioritas utama.
Sebelumnya, Wali Kota Batu Nurochman bersama Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto menghadiri forum Penyampaian Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Perumdam Among Tirto Tahun 2026, pada Selasa, 23 Desember 2025.
Forum tersebut menjadi ruang strategis untuk menyelaraskan arah kebijakan perusahaan daerah dengan prioritas pembangunan layanan air bersih Pemerintah Kota Batu.
Dalam arahannya, Wali Kota Nurochman menegaskan bahwa pembahasan RKAP 2026 merupakan agenda krusial yang akan menentukan kualitas pelayanan air bersih ke depan.
Ia menekankan bahwa dokumen RKA bukan sekadar formalitas tahunan, melainkan cerminan keseriusan Perumdam dalam meningkatkan layanan sekaligus menjaga keberlanjutan usaha.
“RKA ini bukan rutinitas semata, tetapi menjadi tolok ukur komitmen Perumdam dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sekaligus memastikan perusahaan tetap sehat dan berkelanjutan,” tegas Nurochman.
Ia juga menekankan peran strategis Perumdam Among Tirto dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Karena itu, penyusunan RKA 2026 harus selaras dengan kebijakan pembangunan Kota Batu dan program prioritas Nawa Bhakti, termasuk kebijakan subsidi air bersih bagi masyarakat non-usaha serta layanan air bersih gratis bagi warga pra sejahtera.
Selain peningkatan kualitas dan kontinuitas layanan, Wali Kota Batu Cak Nur mengarahkan agar fokus kerja Perumdam mencakup perbaikan jaringan perpipaan, penurunan angka kehilangan air, serta penjagaan standar kualitas air bersih.
Ia juga menegaskan pentingnya perlindungan dan konservasi sumber air, mengingat Kota Batu merupakan wilayah hulu, sehingga kolaborasi lintas sektor harus menjadi bagian dari perencanaan anggaran.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto menegaskan bahwa seluruh program yang dirancang Perumdam Among Tirto harus memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Program yang dijalankan harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap kinerja Perumdam sebagai BUMD penyedia layanan air bersih,” ujarnya.(*)
