Reog Ponorogo, Warisan Leluhur yang Sarat Nilai Moral dan Spiritualitas

14 Oktober 2025 05:15 14 Okt 2025 05:15

Thumbnail Reog Ponorogo, Warisan Leluhur yang Sarat Nilai Moral dan Spiritualitas
Penampilan Reog Ponorogo Saat HUT Jawa Timur Ke-80 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. (Foto: Billy Reksodikromo/Ketik.com)

KETIK, SURABAYA – Reog Ponorogo adalah seni pertunjukan tradisional khas Jawa Timur dari Kabupaten Ponorogo. Reog menggabungkan unsur tari, musik, dan drama, serta sarat nilai moral, sejarah, dan spiritualitas.

Sejak dilahirkan di Ponorogo, Reog telah menunjukkan ciri khas daerahnya, sehingga seni ini menjadi kebanggaan masyarakat, baik anak-anak maupun orang dewasa. Ciri khas itu membedakan Reog dari kesenian lain.

Ciri khusus Reog antara lain adalah: Mengandung unsur mistik yang dipercaya sebagian pelaku, Ditampilkan dalam bentuk sendratari (drama tari), Dapat dipentaskan di tempat mana saja sesuai kebutuhan.

Menurut dokumen resmi dalam Repositori Kemendikbud, setelah seiring berjalannya waktu Reog tidak hanya hidup di daerah asal tetapi juga berkembang ke berbagai daerah lain. Di Ponorogo, Reog menjadi kesenian yang sangat digemari dan diwariskan secara turun-temurun.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Kebudayaan merencanakan pembangunan Monumen dan Museum Reog Ponorogo di Kabupaten Ponorogo.

Desain monumen ini terinspirasi dari bentuk Dadak Merak yang merupakan simbol keagungan dan keberanian dalam budaya Reog serta mencerminkan keharmonisan antara kekuatan dan keindahan.

Museum ini diharapkan tidak hanya menjadi objek wisata, tetapi juga pusat edukasi dan refleksi budaya.

Selain itu, dalam perayaan Hari Jadi Jawa Timur ke-80 pada tanggal (12/10), Reog Ponorogo tampil memukau sebagai salah satu pertunjukan utama di Surabaya, pada puncak acara di Grahadi.  

Reog juga menjadi elemen simbolis dalam logo resmi HUT Jawa Timur ke-80, melambangkan kekuatan, keberanian, dan identitas budaya Jawa Timur. 

Reog secara resmi telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) nasional dan, pada 3 Desember 2024, ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda dunia (UNESCO). (*)

Tombol Google News

Tags:

Reog Ponorogo hut jatim 80 warisan kebudayaan Ponorogo Museum Reog Ponorogo