Puluhan Hektare Sawah di Abdya Rusak Akibat Banjir, Petani Terancam Gagal Tanam

12 November 2025 18:28 12 Nov 2025 18:28

Thumbnail Puluhan Hektare Sawah di Abdya Rusak Akibat Banjir, Petani Terancam Gagal Tanam
Kepada Distanpan Abdya, Hendri Yadi diwawancarai awak media di ruang kerjanya terkait kerusakan lahan sawah akibat banjir, Rabu, 12 November 2025. (Foto: T. Rahmat/Ketik)

KETIK, ACEH BARAT DAYA – Hujan deras hingga menyebabkan banjir yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) pada Minggu malam, 9 November 2025, meninggalkan dampak serius bagi sektor pertanian.

Berdasarkan pantauan awak media di lokasi, puluhan hektare lahan persawahan di Desa Padang Baru, Kecamatan Susoh kini tertutup lumpur tebal, membuat para petani terancam gagal menanam musim ini.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya, Hendri Yadi, mengatakan, kondisi lahan sawah yang tertimbun material lumpur dan pasir membuat sulit untuk kembali diolah.

 “Kemungkinan besar lahan itu tidak bisa lagi diusahakan. Lumpur yang menutupi sawah yang diperkirakan mencapai luas 20 hektare cukup tebal, dan butuh waktu serta biaya besar untuk pemulihan,” ujarnya, Rabu, 12 November 2025.

Menurutnya, pemerintah daerah melalui penyuluh Distanpan Abdya dan Camat Susoh sudah melakukan peninjauan sekaligus mengkaji langkah-langkah pemulihan yang bisa dilakukan, tujuannya agar petani tidak terlalu lama kehilangan sumber penghidupan.

"Petugas kita sudah tinjau langsung ke lokasi. Kondisinya memang sangat parah. Kita lakukan pendataan untuk menghitung pasti luas lahan yang terdampak. Hal ini juga sudah kita laporkan kepada pimpinan,” tambah Hendri.

Ia menyebutkan, pihaknya akan segera mencari solusi terkait masalah tersebut dengan cara melakukan koordinasi dengan dinas terkait, sehingga lahan sawah di Desa Padang Baru bisa tertangani.

"Insya Allah kita akan cari solusinya, sehingga bisa segera tertangani," pungkas Hendri.

Selain di Desa Padang Baru, beberapa kawasan pertanian lain di Kecamatan Susoh juga dilaporkan mengalami kerusakan ringan hingga sedang akibat banjir tersebut.

Hendri berharap dukungan dari pemerintah provinsi maupun pusat dapat segera turun untuk membantu proses rehabilitasi lahan dan meringankan beban petani.

Banjir kali ini disebut sebagai salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir di Abdya, disebabkan oleh curah hujan tinggi dan meluapnya sejumlah aliran sungai di wilayah setempat. (*)

Tombol Google News

Tags:

sawah Distanpan Abdya Hendri Yadi Aceh Barat Daya abdya banjir Material Lumpur Gagal Tanam Padi Aceh