KETIK, LABUHAN BATU – Proyek fisik pengerjaan jalan di jalan Taruna-45, Lingkungan Terminal-1, Kelurahan Padangbulan, Kecamatan Rantau Utara di bawah naungan Dinas PUPR Labuhanbatu terkesan aneh.
Sebab, selain pengerjaan aspal yang hanya sekitar 100 meter dari 300 meter badan jalan, 2 titik lainnya hanya sebatas penimbunan beskos atau batu pecah bercampur pasir.
Sementara, pada plang yang sebelumnya terpajang, tertulis proyek peningkatan jalan dikerjakan oleh perusahaan CV PP senilai Rp649.499.000 tersebut, masa pekerjaannya tahun 2024.
Berdasarkan pantauan Ketik.com, Jumat, 12 Desember 2025, dari dana sebesar itu, terdapat beberapa titik pekerjaan, di antaranya pengaspalan di jalan Turi.
Namun dari panjang jalan sekitar 300 meter, pengaspalannya sekitar 100 meter, sementara sisa panjang jalan masih kondisi awal, yakni tanah berbatu dan berlumpur.
Lebih anehnya, ada dua titik jalan di sepanjang Jalan Taruna-45, yang hanya baru sebatas penimbunan beskos. Jika diperkirakan, panjang kedua titik jalan itu sekitar 500 meter.
Menurut warga sekitar, penimbunan jalan Taruna-45 ujung dikerjakan nyaris di pengujung bulan Desember tahun 2024.
Hingga habis tahun berjalan, penimbunan beskos yang dasar awalnya merupakan jenis rabat beton, tidak kunjung diaspal.
Diterangkan Delfi, kondisi kurang nyaman badan jalan rabat beton awalnya dibanding setelah ditimbun beskos, nyaris tidak berbeda.
Jika dahulunya retak-retak dan berlubang, saat telah ditimbun beskos, juga mulai tergerus air, bahkan terlihat bergelombang hingga rawan kecelakaan akibat berserakannya batu pecah.
"Apalagi di tikungan, batu-batu pecahnya sering membuat tergempar saat bawa kereta. Dasar rabat beton yang dulu pun dah mulai nampak, batunya sudah berserak ini," akunya.
Akhirnya, masih adanya pengerjaan jalan yang dinilai tidak selesai, menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat terhadap pengunaan anggaran sebesar Rp650 juta tahun 2024 itu.
"Anehnya pemerintah ini, semua membingungkan. Dananya besar, masa pula tidak siap pengerjaannya. Jadi timbul anggapan miring warga," tambah Delfi lagi.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Labuhanbatu, Haris Tua Siregar sejak Sabtu, 13 Desember 2025 ketika dimintai tanggapan apakah dana pekerjaan telah dibayarkan keseluruhan kepada perusahaan, masih enggan berkomentar.
Terkait pekerjaan pengaspalan yang hanya 30 persen dari panjang jalan, Haris juga tidak menggubris pesan singkat yang dikirimkan ke nomor ponselnya.(*)
