KETIK, PACITAN – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025 resmi ditutup di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Sabtu malam, 5 Juli 2025.
Penutupan tersebut menandai berakhirnya gelaran olahraga multi-event tingkat provinsi yang telah berlangsung sejak 28 Juni, melibatkan ribuan atlet dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Kabupaten Pacitan menutup keikutsertaannya dengan hasil menggembirakan.
Total 27 medali berhasil dikumpulkan, terdiri dari 11 medali emas, 9 perak, dan 7 perunggu.
Raihan ini mengantarkan Pacitan menduduki peringkat ke-29 dalam klasemen akhir, dengan total poin 69.
“Dibandingkan tahun 2023, kita hanya memperoleh 15 medali (9 emas, 3 perak, 3 perunggu). Alhamdulillah tahun ini ada peningkatan yang signifikan,” ungkap Sekretaris KONI Pacitan, Johan Tri Putranto.
Capaian tersebut disebut Johan sebagai sinyal positif perkembangan olahraga Pacitan, baik dari sisi jumlah medali, peringkat klasemen, maupun peningkatan kualitas atlet.
“Artinya, dari capaian medali emasnya naik, jumlah medali keseluruhan naik, dan peringkat kita pun meningkat. Ada perbaikan dari sisi prestasi,” tambahnya.
Cabang olahraga angkat besi menjadi penyumbang terbesar dengan koleksi 8 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Disusul selancar ombak yang menyumbang 1 emas dan 1 perak, serta paralayang dan bridge yang masing-masing mempersembahkan satu emas.
Cabor lain seperti drumband, panahan, menembak, dan woodball turut menyumbang medali perak.
Sementara jui-jitsu, billiard, kabaddi, woodball, dan catur menambah koleksi medali perunggu Pacitan.
Menurut Johan, faktor pendukung utama dalam peningkatan prestasi kali ini adalah komitmen kuat dari setiap cabang olahraga, kesiapan para atlet, dan dukungan anggaran dari pemerintah daerah.
“Prestasi itu tidak bisa instan, prosesnya panjang, mulai dari pembibitan, pelatihan, hingga dukungan orang tua. Tahun ini anggarannya juga lebih memadai karena kita mengirim lebih banyak atlet, yaitu 155 orang, naik dari 97 atlet pada 2023.”
Ia juga mengapresiasi capaian atlet Pacitan yang kini banyak diterima di perguruan tinggi ternama lewat jalur prestasi.
Meski demikian, Johan menyebutkan ada delapan cabor yang belum mampu menyumbang medali dan akan dievaluasi untuk peningkatan pada Porprov 2027 mendatang.
Terkait bonus bagi para atlet, Johan menyampaikan agar harapan tersebut dapat direalisasikan dalam perubahan anggaran daerah tahun ini.
“Mudah-mudahan bisa terlaksana, ini penting sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi para atlet,” tutupnya.(*)