Polres Malang Lakukan Teguran Humanis, Angka Laka Turun saat Operasi Zebra Semeru 2025

1 Desember 2025 18:58 1 Des 2025 18:58

Thumbnail Polres Malang Lakukan Teguran Humanis, Angka Laka Turun saat Operasi Zebra Semeru 2025
Kasatlantas Polres Malang AKP Muhammad Alif Chelvin Arliska melakukan pendekatan humanis kepada pengguna jalan. (Foto: Humas Polres Malang)

KETIK, MALANG – Angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Malang turun selama Operasi Zebra Semeru 2025. Satlantas Polres Malang mencatat juga nihil korban jiwa pada laka lantas tersebut.

Kasatlantas Polres Malang AKP Muhammad Alif Chelvin Arliska mengatakan, Operasi Zebra Semeru tahun ini juga berbanding lurus dengan penurunan angka kecelakaan lalu lintas.

Dalam periode yang sama tercatat 18 kejadian kecelakaan, tanpa adanya korban meninggal dunia, hanya satu korban luka berat dan 23 korban luka ringan.

“Angka ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan pelaksanaan Operasi Zebra tahun lalu yang mencatat 20 kejadian dengan tiga korban meninggal dunia,” ungkap AKP Chelvin, Senin, 1 Desember 2026.

Lebih lanjut ia mengatakan, korban kecelakaan paling banyak berada di rentang usia remaja hingga dewasa muda, yakni 15–24 tahun. Hal ini menunjukkan perlunya edukasi yang lebih massif terhadap para pengendara muda yang masih mendominasi kasus kecelakaan di jalan raya.

Faktor penyebab tertinggi kecelakaan masih dipicu manuver berbahaya seperti berpindah jalur secara sembarangan dan tidak mengutamakan pejalan kaki.

AKP Chelvin menegaskan, meski operasi sudah berakhir, Polres Malang menegaskan bahwa keselamatan berlalu lintas harus tetap diutamakan setiap saat.

“Saat operasi selesai, bukan berarti boleh melanggar lagi. Jadikan keselamatan sebagai kebutuhan, bukan sekadar ketaatan saat ada polisi,” tegasnya.

Selain itu kata ia, pendekatan humanis menjadi kunci utama dalam penegakan aturan selama Operasi Zebra Semeru 2025 di Kabupaten Malang. Alih-alih langsung menilang, Satlantas Polres Malang lebih mengedepankan edukasi dan interaksi persuasif kepada pelanggar di lapangan.

Tercatat lebih dari 100.902 pengendara menerima teguran langsung selama Operasi Zebra Semeru yang berlangsung pada 17–30 November 2025.

Mayoritas pelanggaran didominasi pengendara yang tidak memakai helm, tidak membawa surat-surat, hingga melanggar marka jalan dan rambu lalu lintas.

“Kami ingin menegakkan aturan dengan tetap mengedepankan sisi edukatif. Tujuan kami bukan menghukum, tetapi mengubah perilaku agar tidak terjadi kecelakaan,” jelas AKP Chelvin.

Tak hanya menegur, petugas juga memberikan penjelasan langsung mengenai risiko dari setiap pelanggaran. Misalnya, bahaya cedera kepala akibat tidak mengenakan helm dan potensi kecelakaan fatal saat melanggar marka atau traffic light.

AKP Chelvin menambahkan, bahwa keberhasilan operasi bukan diukur dari jumlah tilang, melainkan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berkendara aman.

“Keselamatan adalah kebutuhan bersama. Kalau masyarakat semakin patuh, itu sudah menjadi keberhasilan terbesar kami,” tuturnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Polres Malang Operasi Zebra Semeru Kabupaten Malang Laka Lantas