KETIK, BATU – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi optimis okupansi hotel bisa mencapai 90-100 persen saat libur Natal dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Menurut Sujud hingga pertengahan November 2025 ini okupansi masih terpantau rendah. Yakni masih di angka 20 persen.
“Kami tegaskan industri hotel tidak panik. Meskipun reservasi baru 20 persen sekarang, target 90–100 persen saat Nataru tetap realistis karena pola pemesanan wisatawan memang semakin mepet,” tegas Sujud, Senin 24 November 2025.
Sujud menjelaskan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya reservasi sudah terasa sejak awal November. Namun, tahun ini mayoritas wisatawan memilih melakukan pemesanan mendekati hari libur.
"Tak sedikit wisatawan datang langsung tanpa reservasi. Atau bahkan langsung pulang tanpa menginap," ujarnya.
Menurutnya, saat ini wisatawan lebih tertarik menginap dengan konsep Glamor Camping atau Glamping. Konsep Glamping memang menyediakan sesuatu yang berbeda dari hotel pada umumnya. Oleh karena itu, akomodasi glamping justru mengalami pertumbuhan paling signifikan.
“Okupansi glamping sudah berada di kisaran 50 persen okupansi saat ini. Konsep baru selalu menarik dan itu terbukti menjadi magnet wisatawan,” urai Sujud.
Untuk menggenjot okupansi pada momen libur panjang akhir tahun, lanjut Sujud, hotel-hotel di Kota Batu telah menyiapkan berbagai program untuk menarik tamu. Mulai dari paket gala dinner, pesta kembang api, hingga hiburan artis regional.
"Sebagian hotel memilih gala dinner sederhana karena daya beli masyarakat harus diperhitungkan,” tegasnya.(*)
