KETIK, MALANG – Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang terus berupaya untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi. Salah satu kuncinya ialah dengan mendorong daya beli di masyarakat.
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menjelaskan bahwa saat ini diperkirakan tingkat belanja masyarakat masih berkisar di angka Rp50.000 per hari. Diperlukan pemacu agar teejadi peningkatan terhadap daya beli masyarakat.
"Kalau angka tersebut (Rp50.000), angka stunting dan kemiskinan akan tetap. Tapi kalau belanja keluarga meningkat, berarti menandakan tingkat perekonomian meningkat. Paling tidak diangka Rp150.000-200.000," ujar Eko, Selasa 26 Agustus 2025.
Untuk merealisasikan hal tersebut, dilakukan beberapa program yang masih berkelanjutan dengan prioritas Wali Kota Malang. Terlebih Wali Kota Malang memiliki sejumlah program prioritas yang berkaitan dengan sektor UMKM.
Menurut Eko upaya tersebut dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Malang. Imbasnya, daya beli atau tingkat belanja masyarakat pun dapat ikut naik.
"Kota Malang mulai 2023 pertumbuhan ekonominya tertinggi di Jatim dan Nasional. Ini perlu didorong dan berkelanjutan. Kami mempunyai pemikiran program Wali Kota harus berkelanjutan agar masyarakat bisa bekerja dan tingkat belanja naik," jelasnya.
Untuk itu bersama dengan TNI dan investor, Kota Malang tengah membangun UMKM Center yang berada di Jalan Panglima Sudirman. Pertumbuhan ekonomi juga diharapkan mampu berpengaruh terhadap kedaulatan pangan di tingkat keluarga.
"Gedung UMKM Center pembangunan murni dari investor, bukan APBD. Tetapi akan support UMKM untuk terus bertumbuh," pungkasnya.(*)
