Peringati HUT Ke-80 RI, Pemkab Situbondo Gelar Dzikir dan Doa Bersama

19 Agustus 2025 11:14 19 Agt 2025 11:14

Thumbnail Peringati HUT Ke-80 RI, Pemkab Situbondo Gelar Dzikir dan Doa Bersama
Suasana Salawat Kebangsaan yang berlangsung di Alun-alun Situbondo, Senin, 18 Agustus 2025. (Foto: Adinda Octaviani/ketik)

KETIK, SITUBONDO – Pemerintah Kabupaten Situbondo menggelar dzikir dan doa bersama untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia. Acara yang mengusung tema "Salawat Kebangsaan" ini diselenggarakan di Alun-Alun Situbondo pada Senin, 18 Agustus 2025 bekerja sama dengan Majelis Shalawat Bhenning Sokarajjhe Situbondo.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo K.H.R. Ahmad Azaim Ibrahimy, Rektor UNIB K.H. Ach. Fadhail, dan beberapa ulama terkemuka lainnya seperti Dr. K.H. Kholil dan K.H. Abdul Quddus.

Hadir pula jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Situbondo, seperti Bupati Situbondo, Ketua DPRD, Kapolres, Komandan Kodim 0823, Kepala Kejaksaan Negeri, dan Ketua Pengadilan Negeri.

Dalam tausiahnya, K.H.R. Ahmad Azaim Ibrahimy mengajak puluhan ribu jemaah untuk meneladani perjuangan para pahlawan nasional, khususnya K.H.R. As'ad Syamsul Arifin. Ia menekankan pentingnya bersyukur atas kemerdekaan yang telah direbut dengan pengorbanan jiwa raga.

“Kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan-pahlawan kita yang telah gugur harus disyukuri. Pada resolusi jihad, dawuh dari KH Hasyim Asy’ari kepada santrinya KHR As’ad Syamsul Arifin menerangkan bahwa perjuangan tanpa niat yang baik tentu akan sia-sia. Maka penting dalam melakukan sesuatu dengan niat yang baik,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa dedikasi para pahlawan Indonesia yang telah gugur dalam merebut kemerdekaan ini dengan tulus hati mengabdikan jiwa dan raganya untuk negeri. 

“Dalam jiwa para pahlawan kita terpatri semangat keagamaan, karena negeri ini adalah amanah yang ada di pundak kita semua. Dan negeri ini, titipan dari Allah SWT untuk kita rawat bersama,” ujar Kiai Azaim.

Kiai Azaim juga menyinggung angka 80 yang dianggapnya istimewa, terkait dengan biografi K.H.R. As'ad Syamsul Arifin. 

“Ada angka istimewa pada 80 dan tercatat dalam biografi KHR As’ad Syamsul Arifin. Pada bulan Agustus tanggal 4 tahun 1990, beliau Kiai As’ad dipanggil oleh Allah SWT dan beliau telah purna mengantarkan negeri yang telah diperjuangkannya,” jelasnya.

Ia mengajak seluruh anak bangsa untuk merawat dan menjaga negeri ini dengan mengisi kemerdekaan melalui kegiatan positif yang diiringi rasa syukur.

“Mari kita semuanya bermuhasabah di setiap peringatan kemerdekaan RI pada bulan Agustus. Dan mari kita semua mensyukuri nikmat Allah SWT berupa Kemerdekaan Negara Republik Indonesia ini,” ajak Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo K.H.R Ahmad Azaim Ibrahimy, mengakhiri tausiah kemerdekaan RI.

Sementara itu, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, yang akrab disapa Mas Rio, menyatakan bahwa tausiah Kiai Azaim mengandung banyak pesan penting dari para pejuang kemerdekaan.

“Para kusuma bangsa telah memberikan atau mengantarkan kemerdekaan Negara Republik Indonesia untuk kita semua. Maka, dalam mengisi kemerdekaan ini jangan sampai salah langkah,” jelas Mas Rio.

Mas Rio juga menyoroti relevansi Pancasila, yang menurutnya kelima silanya saling berkaitan. 

“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, itu finishing-nya. Dan Kabupaten Situbondo bukti sejarah penerimaan tunggal Asas Pancasila,” kata Mas Rio.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Kabupaten Situbondo menjadi bukti sejarah penerimaan asas tunggal Pancasila. Hal ini merujuk pada Muktamar NU ke-27 tahun 1984 di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, yang memutuskan hubungan antara Islam dan Pancasila.

“Keputusan ini diambil setelah melalui proses pembahasan dan pertimbangan yang cukup panjang, terkait hubungan antara Islam dan Pancasila,” pungkas Bupati Situbondo.(*)

Tombol Google News

Tags:

Pemkab Situbondo situbondo HUT Ke 80 RI Bupati Situbondo