KETIK, PACITAN – Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Pacitan menggelar berbagai lomba keagamaan dan seni islami di Masjid Agung Darul Falah dan Alun-alun Pacitan, 10–11 Oktober 2025.
Kegiatan yang melibatkan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dari seluruh kecamatan ini mengusung tema “Generasi Pencinta Ilmu yang Berakhlak."
Kepala Bidang Pembinaan SD Dindik Pacitan, Wahyono, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat religius sekaligus menggali potensi siswa di bidang keagamaan.
“Melalui momentum Hari Santri ini, kami ingin memotivasi sekolah-sekolah untuk lebih berinovasi dalam pembelajaran dan pembiasaan keagamaan,” ujar Wahyono, Jumat, 10 Oktober 2025.
Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Pacitan, Wahyono, membuka Lomba Tahfiz Al-Qur’an tingkat SD se-Kabupaten Pacitan di Masjid Agung Darul Falah, Jumat (10/10/2025). (Foto: Al Ahmadi/Ketik)
Harapannya, imbuh Wahyono, anak-anak tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak yang baik dan cinta pada nilai-nilai spiritual.
"Kami berharap lomba ini menjadi wadah pembinaan karakter Islami sejak dini,” tambahnya.
Adapun cabang lomba yang diperlombakan meliputi Tahfiz (Hafalan Al-Qur’an), Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), dan Hadroh Kontemporer.
Peserta merupakan siswa Sekolah Dasar yang mewakili tiap kecamatan di Kabupaten Pacitan.
Menurut Wahyono, kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari sekolah dan masyarakat.
Ia menambahkan bahwa kegiatan keagamaan seperti ini penting untuk menyeimbangkan antara kecerdasan intelektual dan spiritual peserta didik.
“Sekolah-sekolah formal sekarang perlu menambah ruang untuk pembiasaan agama, seperti membaca Al-Qur’an, shalat berjamaah, dan kegiatan hadroh," ungkapnya.
Lomba Tahfiz dan MTQ dilaksanakan di Masjid Agung Darul Falah Pacitan pada Jumat dan Sabtu (10–11 Oktober), sedangkan lomba Hadroh digelar di Alun-Alun Pacitan pada malam hari.
Acara tersebut juga akan dimeriahkan oleh penampilan seni religi dari beberapa sekolah dasar.
"Kami berharap Hari Santri tidak sekadar menjadi peringatan simbolik, tetapi menjadi sarana untuk memperkuat karakter religius dan menanamkan nilai-nilai keislaman dalam dunia pendidikan dasar," tutupnya.(*)