Pengukuhan KSB Obi Dipimpin Kadinsos Fadjri Kambey, Halsel Perkuat Respon Darurat

21 November 2025 10:40 21 Nov 2025 10:40

Thumbnail Pengukuhan KSB Obi Dipimpin Kadinsos Fadjri Kambey, Halsel Perkuat Respon Darurat
Fadjri Kambey Kadinsos Halsel saat memimpin pengukuhan KSB Kamis 20 November 2025 (Foto: Mursal/Ketik.com)

KETIK, HALMAHERA SELATAN – Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) resmi menutup rangkaian Kampung Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Obi yang berpusat di Desa Laiwui, Kamis, 20 November 2025. 

Momentum geospasial itu ditutup dengan apel pengukuhan dan simulasi uji SOP yang dipimpin Kepala Dinas Sosial Halsel, Fadjri Subhi Kambey.

Kegiatan penutupan yang turut dihadiri unsur TNI, Polri, pemerintah kecamatan, kepala desa, perwakilan Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara serta anggota KSB dari lima desa itu berlangsung khidmat. 

Suasana apel yang menyertakan proses observasi tersebut menjadi puncak dari tiga hari pelatihan dan pendampingan intensif.

Dalam sambutannya, Fadjri menegaskan Halsel termasuk wilayah rawan bencana di Indonesia. Ia merujuk data DIBI dan BMKG yang menunjukkan posisi Halsel berada pada jalur pertemuan tiga lempeng besar dunia, sebuah kondisi seismik yang membuat potensi ancaman gempa dan bencana lain selalu hadir. 

“Daerah kita berada di zona yang tidak pernah lepas dari ancaman bencana. Karena itu KSB ini bukan sekadar pelatihan, tetapi langkah untuk mengubah pola pikir masyarakat dari reaktif menjadi proaktif,” tegasnya.

Ia menjelaskan peserta mengikuti materi mulai dari penyusunan peta risiko, pertolongan pertama, simulasi evakuasi hingga pembentukan struktur KSB. Seluruh rangkaian ini disusun untuk memperkuat kemampuan masyarakat merespon situasi darurat secara mandiri melalui pendekatan mitigasi.

Fadjri menyampaikan apresiasi kepada para fasilitator, TAGANA, panitia, dan relawan yang berkontribusi selama kegiatan. Ia berharap KSB Obi tetap aktif dalam pencegahan dan edukasi kebencanaan, bukan hanya bergerak saat insiden terjadi, sebuah prinsip preventif yang menurutnya perlu dijalankan berkelanjutan.

Perwakilan Kementerian Sosial RI, Gery Sutriana, dalam penyampaiannya menegaskan KSB merupakan bagian strategis dari mitigasi nasional berbasis komunitas. Ia menyebut masyarakat adalah pihak pertama merasakan dampak bencana dan sekaligus penolong pertama sebelum bantuan pusat tiba, sebuah proses resiliensi. 

“KSB adalah investasi kemanusiaan yang nilainya tidak bisa diukur. Bantuan pertama biasanya datang dari tetangga, keluarga dan masyarakat sekitar. Itulah mengapa pengukuhan ini sangat penting,” ujar Gery.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi semua unsur. Dinas Sosial sebagai pembina teknis, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, TNI, Polri, hingga TAGANA—untuk menjaga kesiapan bersama. Menurutnya, kekompakan itu menjadi faktor kolaboratif yang membuat kesiapsiagaan di Obi terus berkembang.

Panitia pelaksana yang juga staf Dinas Sosial Halsel, Affandy Kamarulah, menyampaikan kegiatan KSB Obi berjalan lancar sejak hari pertama. Para peserta antusias mengikuti sosialisasi pentingnya kesiapsiagaan dan mengenali ancaman di wilayah mereka, sebuah pendekatan berbasis analisis lokal.

Hari kedua difokuskan pada penyusunan perangkat KSB mulai dari struktur organisasi hingga SOP penanggulangan bencana tingkat desa dan kecamatan. Penyusunan ini menjadi fondasi institusional bagi operasional KSB di masa mendatang.

Hari ketiga menjadi puncak kegiatan dengan apel pengukuhan dan simulasi lapangan. Proses latihan yang berbasis empiris itu sekaligus menjadi ajang evaluasi kesiapan tim menghadapi skenario darurat.

Affandy menyebut seluruh perangkat KSB kini siap dijalankan dan diresmikan. Ia menyampaikan terima kasih kepada Kemensos RI, Dinsos Halsel, Dinsos Malut, pemerintah kecamatan, para kepala desa, dan peserta yang aktif terlibat. 

“Kami berharap KSB Obi menjadi ujung tombak mitigasi bencana dan mampu melakukan tindakan cepat ketika terjadi keadaan darurat,” tutup Affandy.

Tombol Google News

Tags:

Halmahera Selatan KSB Obi Fadjri S Kambey Dinsos Halsel Pengukuhan mitigasi Bencana Maluku Utara