Pemprov Jatim dan TNI AL Kolaborasi Renovasi 300 Rumah Tidak Layak Huni

5 Agustus 2025 09:34 5 Agt 2025 09:34

Thumbnail Pemprov Jatim dan TNI AL Kolaborasi Renovasi 300 Rumah Tidak Layak Huni
Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Panglima Komando Armada II I Gung Putu Alit Jaya, Komandan Lantamal V Surabaya Arya Delano, dan Bupati Probolinggo Mohammad Haris di halaman Kantor Bupati Probolinggo, pada Senin, 4 Agustus 2025 (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

KETIK, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut (AL) melalui Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Surabaya meluncurkan program renovasi Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) bagi 300 keluarga kurang mampu, di Kantor Bupati Probolinggo, Kraksaan, pada Senin, 4 Agustus 2025. Program ini merupakan bagian dari Bakti TNI AL Tahun Anggaran 2025.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjelaskan program kolaborasi ini telah berjalan selama 10 tahun dan berhasil merenovasi 7.727 unit rumah hingga tahun 2024.

“Insya Allah akan ditambahkan sebanyak 300 unit rumah yang akan kita renovasi di tahun ini. Sehingga total hingga tahun ini sebanyak 8.027 unit Rutilahu yang direnovasi, merupakan bakti dan sinergi TNI AL bersama Pemprov Jatim,” jelas Khofifah.

Sebanyak 300 unit rutilahu akan direnovasi di empat daerah: Kabupaten Probolinggo (100 unit), Kota Probolinggo (100 unit), Kabupaten Pasuruan (70 unit), dan Kabupaten Magetan (30 unit).

“Jika target penyelesaian program ini adalah 90 hari, maka pada bulan November, Pemprov Jatim bersama Lantamal V Surabaya akan menyelesaikan 8.027 rumah dari rumah tidak layak huni menjadi rumah tinggal layak huni,” ujarnya.

Menurut Khofifah, program renovasi Rutilahu bukan sekadar pemenuhan kebutuhan hunian, tetapi juga komitmen Pemprov Jatim untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Melalui program ini, Pemprov Jatim juga ingin memastikan seluruh warga Jawa Timur memiliki tempat tinggal yang layak, akses terhadap fasilitas dasar dan harapan untuk hidup yang lebih baik,” tambahnya.

Program renovasi Rutilahu memiliki sasaran masyarakat dalam kategori rumah tangga miskin yang berpedoman pada enam indikator kemiskinan. Detailnya, lantai rumah masih berupa tanah, dinding rumah terbuat dari bilik bambu/sesek/gedek, tidak memiliki jendela dan ventilasi udara, tanah milik pribadi dan tidak bermasalah, tidak memiliki aset lain selain rumah, sekitar Rp500 ribu dan penghasilan tidak tetap, termasuk buruh serabutan, atau penghasilan di bawah UMP, dan janda atau jompo.

“Rumah yang tidak layak huni, apakah karena atap, tembok, lantai atau karena sanitasinya, bersama-sama kita mencari solusi untuk mengatasinya,” kata Khofifah.

Khofifah juga menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo yang menargetkan pembangunan atau renovasi 3 juta rumah dalam lima tahun. Ia optimis menjadikan program ini sebagai prioritas untuk menjawab tantangan pembangunan perumahan rakyat di Jatim.

“Taraf hidup masyarakat menjadi tugas kita bersama untuk meningkatkannya. Maka kerja sama ini merupakan bukti sinergi kuat antara pemerintah daerah dan masyarakat,” jelasnya. 

Khofifah juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V (Danlantamal V) beserta jajaran, yang telah bekerja sama dalam program yang luar biasa ini.

Acara pembukaan ini dihadiri oleh Panglima Komando Armada II I Gung Putu Alit Jaya, Komandan Lantamal V Surabaya Arya Delano, dan Bupati Probolinggo Mohammad Haris Damanhury. Penyerahan sarana pendukung renovasi berupa gerobak sorong, sekop, dan cangkul juga dilakukan secara simbolis kepada empat orang Babinpotmar.(*)

Tombol Google News

Tags:

Pemprov Jatim Program Rutilahu Gubernur Jatim lantamal Khofifah