KETIK, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengumumkan hanya menggelar doa bersama menyambut perhatian tahun 2026. Pihaknya tidak menggelar perayaan secara meriah.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menjelaskan acara doa bersama yang bakal digelar dengan pengajian dan kegiatan sederhana. Keputusan ini sebagai bentuk dukungan terhadap korban musibah bencana alam di Sumatera.
"Masih ada saudara kami yang mengalami musibah di Aceh dan Sumatera. Kami tetap berdoa bersama, kami perbanyak doa agar Surabaya terbebas dan terhindar dari bencana, juga menguatkan saudara-saudara yang ada di Sumatera," katanya dikutip dari keterangan resmi.
Eri menambahkan, sampai saat ini di Aceh dan Sumatera sejumlah fasilitas masih lumpuh dan banyak jalur-jalur yang terputus.
"Sampai hari ini perbaikan infrastruktur juga belum berjalan bagus karena putus jalur-jalurnya, sehingga di situlah kami bisa merasakan yang dirasakan oleh saudara-saudara di Sumatera," lanjutnya.
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) itu mengingatkan ke warganya untuk ikut mendoakan masyarakat yang sedang mengalami musibah di Sumatera.
"Mari tidak melakukan kegiatan di tahun baru yang berlebihan, tapi secara sederhana. Ayo, kalau bisa di tahun baru dikumpulkan donasinya, kami kirimkan ke Sumatera," ajaknya.
Ia mengatakan, imbauan ini bukan larangan untuk masyarakat merayakan tahun baru, tapi sebagai pengingat.
“Keluarga, dan tempat usaha seperti hotel-hotel tetap boleh merayakan, nanti aturan-aturannya akan kita sampaikan ke dalam surat edaran,” pungkasnya. (*)
