KETIK, BANDUNG – Kabupaten Bandung terpilih menjadi salah satu titik rintisan Sekolah Rakyat (SR) dari 100 titik rintisan SR di seluruh Indonesia untuk tahun ajaran 2025/2026 tingkat SMP dan SMA.
Dalam rangka mensukseskan Program Strategis Nasional (PSN) Presiden Prabowo Subianto di bidang pendidikan ini, Pemkab Bandung juga telah menyiapkan lahan seluas 7,6 hektare di Desa Lebakmuncang Kecamatan Ciwidey untuk pembangunan gedung permanen SR jenjang SD, SMP dan SMA mulai tahun 2026.
Hal itu terungkap saat Bupati Bandung Dadang Supriatna berkonsultasi ke Dirjen Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/ BPN) Suyus Windayana di Jakarta, Kamis 11 September 2025.
Bupati Bandung didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana, Kepala Dinas Sosial Ningning Hendasah dan Kepala DPUTR Kabupaten Bandung Zeis Zutaqawa, berkonsultasi dalam rangka permohonan percepatan penetapan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) untuk Wilayah Perencanaan (WP) kawasan konservasi Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali (Pacira) Kabupaten Bandung.
Terlebih lagi di Kecamatan Ciwidey bakal dibangun gedung permanen SR, dengan menyediakan lahan milik Pemkab Bandung, yang pembangunan gedungnya dibiayai Kementerian Sosial tahun 2026.
"Jadi, kami meyakinkan pemerintah pusat melalui Kementerian ATR/BPN, bahwa untuk mendukung Program Strategi Nasional Pak Presiden Prabowo yaitu Sekolah Rakyat, maka kami memohon ke Kementerian ATR/BPN untuk percepatan penyelesaian RDTR kawasan Pacira (Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali) " kata Sekda Cakra Amiyana.
Sementara untuk menyediakan sarana prasarana SR rintisan tahun ajaran 2025/2026 ini, Pemkab Bandung memanfaatkan aset milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupa gedung Wisma Atlet Stadion Si Jalak Harupat yang kini dikelola Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung.
"Saat ini kami sudah menyiapkan lahan di Ciwidey yang sudah dalam tahap cut and fill, juga melakukan penyesuaian ruangnya untuk pembangunan gedung SR permanen," jelas Cakra Amiyana.
Karena itu, imbuh Ami, pihaknya berkonsultasi ke Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN untuk memohon dukungan dalam rangka mensukseskan Program Sekolah Rakyat.
"Jadi kami memohon support dari Ditjen Tata Ruang untuk mempercepat penyelesaian RDTR Pacira ini di mana di dalamnya ada rencana pembangunan gedung permanen Sekolah Rakyat yang akan dibiayai oleh Kemensos," ungkap Ami. (*)
