KETIK, TUBAN – Bangunan Pasar Rakyat (Pasra) terletak di Desa Sidomukti, Kecamatan Kenduruan, mangkrak hingga terbengkalai sejak diresmikan akhir tahun 2020 silam. Pemkab Tuban melalui Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Kopumdag) Kabupaten Tuban, terkesan cuek dengan kondisi ini.
Pasar seluas 11,920 meter persegi tersebut dibangun dengan anggaran sebesar Rp4 miliar, bersumber dan APBN Kementerian Perdagangan dan APBD Kabupaten Tuban.
Pembangunan pasar tersebut semula diwacanakan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadi pusat perdagangan di Kecamatan Kenduruan.
Sayangnya, kondisi terkini pasar menunjukkan bahwa bangunan pasar terbengkalai dan tidak terawat. Tidak ada aktivitas perdagangan signifikan di pasar ini, sehingga tujuan awal pembangunan pasar tidak tercapai.
Dikonfirmasi, pihak Kopumdag Kabupaten Tuban belum memberikan tanggapan jelas terkait kondisi pasar yang terbengkalai ini.
Saat dihubungi, Kepala Diskopumdag Tuban, Agus Wijaya, hanya memberikan jawaban singkat terkait rencana pemanfaatan bangunan pasar tersebut.
"Gudang suplai hasil pertanian," tulisnya, Kamis 3 Juli 2025
Diketahui sebelumnya, salah seorang warga Kenduruan, Marwan menilai saat itu, pemerintah daerah terkesan memaksakan pembangunan pasar rakyat. Pasalnya, tidak jauh dari tempat bangunan, juga terdapat aktivitas pasar tradisional milik desa.
"Awal dibangun pasar rakyat tersebut. Kami sudah pesimis.sebab, sudah ada pasar tradisional desa. Ngapain bangun pasar lagi. Ini kan lucu," terangnya.
Menurutnya, sebelum pelaksanaan pembangunan atau revitalisasi, ada perencanaan matang serta melihat lapangan. Sekarang, tidak ada satupun pedagang mau berjualan di pasra dikarenakan tempatnya kurang strategis atau jauh dari keramaian.
"Paska seremonial peresmian selesai, juga selesai tidak ada aktivitas perdagangan sama sekali," tukasnya.(*)