Nelayan Kepulauan Madura Lurug Petronas dan SKK Migas Jabanusa, Tuntut Transparansi Ganti Rugi Rumpon Rp21 M

20 Agustus 2025 12:52 20 Agt 2025 12:52

Thumbnail Nelayan Kepulauan Madura Lurug Petronas dan SKK Migas Jabanusa, Tuntut Transparansi Ganti Rugi Rumpon Rp21 M
Para nelayan melakukan aksi demo di Kawasan Industri Maspion, di Manyar Gresik, 19 Agustus 2025 (Foto: Mat Jusi/Ketik).

KETIK, SAMPANG – Aksi protes ratusan nelayan dan aktivis terhadap perusahaan migas Petronas Carigali memanas. Dalam aksi yang berlangsung di Kawasan Industri Maspion (KIM) di Manyar, Gresik, Selasa, 19 Agustus 2025 massa kecewa karena pihak Petronas tidak menemui mereka.

Koordinator aksi, Faris Reza Malik, menegaskan pihaknya akan terus melakukan aksi sampai ada penjelasan dari perusahaan migas asal Malaysia itu.

"Kami tidak akan bubar jika Petronas tidak menemui kami. Tolong aparat jangan hanya jadi pelindung perusahaan. Komunikasikan kami dengan Petronas. Jangan sampai aparat diadu domba dengan massa aksi," tegasnya.

Nelayan menuntut transparansi Petronas terkait aliran dana ganti rugi rumpon senilai Rp21 miliar yang hingga kini tidak jelas keberadaannya. Mereka menilai perusahaan menutup diri dan tidak bertanggung jawab.

Situasi makin memanas setelah pihak General Affair Maspion, Nur Rifai menemui massa. Ia menyampaikan bahwa Petronas tidak bisa hadir menemui nelayan karena dilarang oleh SKK Migas Jabanusa.

"Kemarin saya sudah komunikasi dengan Petronas. Pak Veldi menyampaikan bahwa Petronas dilarang menemui massa aksi oleh SKK Migas,", ungkapnya.

Keterangan itu juga dituangkan secara tertulis oleh pihak Maspion. Pernyataan tersebut memicu kecurigaan besar dari kalangan nelayan dan aktivis. Mereka menduga SKK Migas bukan hanya melindungi Petronas, tetapi juga menghalangi ruang dialog yang seharusnya terbuka.

Hanafi, salah satu pimpinan aksi, menegaskan bahwa masalah ini tidak boleh berhenti. Ia memastikan nelayan akan melanjutkan aksi ke kantor SKK Migas Jabanusa di Surabaya.

"Kita akan demo ke SKK Migas Jabanusa. Kami ingin tahu kenapa lembaga negara yang seharusnya mengawasi malah mengintervensi. Jangan-jangan SKK Migas ini bermain mata dengan perusahaan. Kalau benar begitu, berarti SKK Migas lebih berpihak pada korporasi ketimbang rakyat," ujarnya.

Aksi serupa kembali dilakukan para nelayan pada Rabu, 20 Agustus 2025 dengan mendatangi kantor SKK Migas Jabanusa di Surabaya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Para nelayan Nelayan Pantura Madura petronas SKK Migas Jabanusa Ganti rugi rumpon