KETIK, KEDIRI –
Pertamina menanggapi keluhan ratusan motor di Jawa Timur yang mengalami brebet atau tersendat-sendat. Masalah ini diduga muncul setelah pengendara mengisi BBM pertalite di sejumlah SPBU di berbagai kota dan kabupaten di Jatim.
Menurut Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus), Ahad Rahedi, hingga Senin 3 November tercatat ada sekitar 800 laporan masuk.
Dari jumlah itu, 462 keluhan telah ditangani oleh Pertamina Patra Niaga.
“Persentase penyelesaian sudah mencapai 57 persen,” kata Ahad dalam siaran pers yang diterima Ketik.com Rabu, 5 November.
Sebagai bentuk keterbukaan layanan publik, Pertamina telah membuka layanan posko dan bengkel kerja sama. Layanan bengkel itu ada di sejumlah kota/kabupaten di Jatim, di antaranya adalah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Pasuruan hingga Malang.
“Selain posko dan SPBU, pelanggan yang mengalami keluhan juga bisa menghubungi via Pertamina Contact Center pada pilihan kanal Call Center 135, Email pcc135@pertamina.com, DM Instagram @pertamina.135 agar dapat segera ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku. Untuk update layanan bengkel dapat dilakukan pengecekan pada kanal media sosial Pertamina di @patraniaga.jatimbalinus (Instagram),” imbuhnya.
Layanan ini, kata Ahad, masih dibuka sampai dengan tanggal 10 November atau menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Ia menyebut penanganan kompensasi akan diberikan kepada pelanggan dengan terukur dan sesuai prosedur.
“Kompensasi akan diberikan kepada pelanggan yang terdampak setelah proses pemeriksaan dan validasi dari bengkel mitra selesai dilakukan,” jelasnya.
Ahad menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat akibat kendala mesin kendaraan setelah mengisi BBM di beberapa SPBU wilayah distribusi Jawa Timur. Pertamina menegaskan, penyaluran BBM tetap berjalan lancar agar kebutuhan energi masyarakat tidak terganggu.
Pertamina juga memastikan seluruh produk yang disalurkan telah melalui proses pengawasan ketat. Mulai dari terminal pengirim hingga lembaga penyalur resmi, sebagai wujud komitmen Pertamina dalam menghadirkan produk yang aman dan berkualitas bagi masyarakat.
“Prioritas utama kami adalah menjamin keamanan suplai serta mutu produk BBM yang diterima masyarakat sesuai dengan regulasi yang berlaku. Setiap tahapan distribusi dilakukan berdasarkan standar yang telah ditetapkan untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga dengan mengedepankan aspek layanan cepat dan tepat kepada masyarakat,” pungkasnya.
