KETIK, SURABAYA – Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta di Surabaya, seperti BP AKR mendadak dipenuhi oleh konsumen. Mereka rela antre mengular untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BP 92 yang baru saja kembali tersedia.
Salah satu SPBU BP yang didatangi Ketik.com di daerah Jalan Embong Malang, Surabaya pada Sabtu, 1 November 2025 juga terlihat antrean yang mengular.
Tampak para pembeli yang terdiri dari sepeda motor dan mobil berjubel untuk membel BP 92. Pada antrean mobil bahkan hingga keluar dari SPBU, sehingga sedikit memakan bahu jalan dan membuat kepadatan lalu lintas di sekitarnya.
Saking ramainya, empat dispenser dari total enam yang tersedia penuh semua. Seorang petugas, Rendhi terlihat sangat sibuk melayani konsumen yang membeli BBM di sana.
Petugas SPBU BP mengisi tangki mobil bensin konsumen di Jalan Embong Malang, Surabaya, 1 November 2025. (Foto: Fitra/Ketik.com)
Salah seorang konsumen, Davis Okiansyah mengaku cukup lama mengantre demi bisa membeli BBM jenis BP 92 ini. "Kurang lebih 10 menitan saya antrenya," katanya.
Ia melanjutkan, sudah mengetahui adanya stok BBM di SPBU BP lewat media sosial dan beberapa kawannya. Pria asal Sidoarjo itu baru pertama kali ini membeli BBM dari perusahaan asal Inggris.
"Sebelumnya saya beli Shell tapi karena stoknya belum ada (kosong). Akhirnya saya memutuskan isi bensi di sini," jelasnya.
Setelah mengetahui ada stok BP 92, Oki langsung mengisi penuh tangki mobilnya. Hal ini agar ia tidak lagi bolak-balik ke SPBU untuk membeli bensin dan takut akan langka lagi.
Disinggung mengenai BBM jenis Pertalite milik Pertamina yang sempat ramai diperbincangkan, lantaran banyak kendaraan yang brebet. Oki tidak banyak berkomentar. "Ya seperti itulah, saya tahunya," singkatnya sambil tersenyum.
Saat banyak SPBU swasta yang kehabisan stok, Oki sempat membeli bensin di Pertamina, namun hanya jenis Pertamax Turbo saja.
Sementara itu dari pihak SPBU BP sendiri, ketika hendak dimintai keterangan oleh Ketik.com tidak banyak berkomentar. Salah seorang staf, hanya membuka pintu separuh. "Coba tanyakan saja ke pusatnya. Mungkin ke nomor customer service itu," singkatnya lantas menutup pintu. (*)
