KETIK, BATU – Pemerintah Kota Batu memperingati Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 di Pusat Layanan Usaha Terpadu, Senin, 21 Juli 2025. Dalam kesempatan ini, Pemkot Batu turut meluncurkan 80.000 koperasi desa dan kelurahan Merah Putih secara nasional, serta Koperasi Cooperative Smart Agriculture Ecosystem (Coosae).
Wali Kota Batu, Nurochman, menyatakan Koperasi Coosae akan menjadi mitra strategis pemerintah memperkuat keberadaan Koperasi Merah Putih di Kota Batu.
"Diperlukan koperasi yang betul-betul kuat dan sehat dan mendapatkan perhatian khusus, serta mendapatkan backup total dari pemerintah kita," kata Nurochman.
Nurochman berharap ekspor produk pertanian Kota Batu melalui Coosae dapat menembus pasar Hotel, Restoran, dan Kafe. Ia optimistis hubungan simbiosis mutualisme antara perusahaan dan petani melalui Koperasi Merah Putih akan terjalin baik.
"Mari kita Kembali ke semangat berkoperasi, sebagai kekuatan ekonomi rakyat yang adil inklusif dan berkelanjutan," ujarnya.
Menurut Nurochman, kehadiran Koperasi Merah Putih akan berdampak positif pada perekonomian daerah, khususnya di Kota Batu. Ia juga menegaskan Koperasi Merah Putih tidak akan mengambil alih kewenangan koperasi lain yang sudah berdiri.
"Koperasi Merah Putih Ini adalah semangat gotong royong kita, ketangguhan kita di dalam mengawal pertumbuhan ekonomi," lanjutnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumperindag) Kota Batu, Aries Setiawan, mengungkapkan Koperasi Merah Putih di Kota Batu sudah terbentuk 100 persen. Sebanyak 24 koperasi desa dan kelurahan di Kota Batu juga turut diluncurkan serentak.
"Peluncuran ini sesuai dengan arahan bapak Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu," katanya.
Aries menjelaskan, pembentukan Koperasi Merah Putih didasarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2025, yang bertujuan mendorong kemandirian bangsa untuk swasembada pangan. Pendirian koperasi ini juga mendukung visi dan misi kepala daerah, yaitu Nawa Bhakti, serta mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Ini menjadi salah bentuk komitmen kepala daerah untuk dapat mendampingi, melatih proses produksi, pelatihan maupun pemasarannya," urainya.(*)
