KETIK, PACITAN – Pembunyian klakson tiga motor oleh sejumlah kader posyandu bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan, Efi Suraningsih, serta Kepala Dinas Kesehatan, dr. Daru Mustiko Aji di Halaman Kantor Desa Padi, Kecamatan Tulakan, menandai peluncuran Program inovatif Molamil Papa (Motor Layanan Ibu Hamil Kabupaten Pacitan), Rabu, 5 November 2025.
Molamil Papa sendiri merupakan hasil adaptasi dari inovasi lokal Desa Padi bernama Molamil Dedi (Motor Layanan Desa Padi) yang kini diangkat oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Kesehatan untuk diterapkan di desa-desa lain.
Dalam sambutannya, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan, Efi Suraningsih, menyampaikan apresiasi atas inovasi pelayanan untuk ibu hamil tersebut.
Menurutnya, program ini bukan hanya membantu ibu hamil dalam kondisi darurat, tetapi juga menunjukkan kepedulian pemerintah desa terhadap kesehatan warganya.
"Semoga keberadaan Molamil Papa dapat menjadi pemicu semangat bersama dalam menekan angka kematian ibu dan bayi, sekaligus mendukung upaya menuju zero stunting di Pacitan," pintanya.
Para kader posyandu bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan, Efi Suraningsih, serta Kepala Dinas Kesehatan, dr. Daru Mustiko Aji di Halaman Kantor Desa Padi, Kecamatan Tulakan, saat peluncuran Program inovatif Molamil Papa (Motor Layanan Ibu Hamil Kabupaten Pacitan), Rabu, 5 November 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, dr. Daru Mustiko Aji, menyebut Molamil Papa ini menjadi solusi bagi masyarakat.
Namun, imbuhnya, program ini perlu dukungan dari seluruh pemerintah desa.
"Ini perlu didukung kepala desa karena dibiayai oleh dana desa. Ke depan kami upayakan akan ada sosialisasi agar setiap desa mendukung pengalokasikan anggaran untuk program serupa,” katanya.
Diketahui, latar belakang program ini berangkat dari kepedulian terhadap keselamatan ibu hamil di wilayah ektrim. Seperti halnya yang dialami oleh warga Desa Padi, Kecamatan Tulakan.
“Bisa dilihat di desa kami tidak ada mobil kendaraan umum yang melintas. Jadi jika dalam kondisi darurat, ibu hamil juga cukup kesulitan,” ujar Kepala Desa Padi, Agung Kushendarto.
Ia menambahkan, jarak Desa Padi ke puskesmas cukup jauh, sementara sekitar 25 persen penduduknya merupakan perantau dan masyarakat tidak mampu.
Mereka kesulitan untuk membeli sekadar kendaraan bermotor, sehingga keberadaan motor layanan ini sangat membantu.
"Akhirnya, tercetus program ini. Untuk menekan angka kematian ibu dan bayi," ungkapnya.
Penyerahan rompi untuk kader Molamil Papa oleh Ketua Tim Penggerak PKK. Disusul dengan pemberian rompi, bingkisan dan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) kepada puluhan ibu hamil yang hadir. (Foto: Al Ahmadi/Ketik)
Dalam praktiknya, motor layanan Molamil Papa akan digunakan oleh kader posyandu di desa untuk menjemput ibu hamil yang berada di wilayah dengan kondisi geografis ekstrem atau sulit dijangkau kendaraan umum, terutama saat hendak menuju fasilitas kesehatan.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan pemberian rompi, bingkisan dan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) kepada puluhan ibu hamil yang hadir.
Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu hamil terhadap pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas PPKB dan PPPA, Jayuk Susilaningtyas, perwakilan dari Dinas PMD, para bidan desa, serta 50 ibu hamil bersama kader posyandu.(*)
