KETIK, MALANG – Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) kembali menggelar Parade Budaya Nusantara Unikama (Prabusaka). Kegiatan tersebut diprakarsai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas setempat.
Jalannya kegiatan yang berlangsung meriah di Lapangan Rektorat Unikama pada Rabu, 17 Desember 2025 ini bertujuan sebagai wadah pelestarian budaya sekaligus ruang ekspresi kekayaan nusantara.
Acara tersebut dimeriahkan dengan penampilan pakaian adat dari 17 daerah di Indonesia, menciptakan panorama warna-warni keberagaman di kampus.
Tidak sekadar parade, kegiatan ini juga dinilai sebagai pengingat pentingnya menjaga dan melestarikan budaya asli Indonesia di tengah arus globalisasi. Prabusaka menjadi bukti komitmen civitas akademika Unikama dalam mengembangkan pendidikan yang berwawasan kebangsaan.
Rektor Unikama, Dr. Sudi Dul Aji, M.Si., dalam sambutannya menyatakan kebanggaan dan apresiasi yang tinggi. Ia menjelaskan bahwa kegiatan kebudayaan ini bukan hanya sekedar festival namun juga manifestasi jiwa kebhinekaan mahasiswa Unikama.
"Melalui kegiatan ini, Unikama ingin menegaskan bahwa kampus adalah garda terdepan dalam merawat warisan luhur bangsa sambil membentuk karakter mahasiswa yang mencintai Indonesia,” ujar Dr. Sudi Dul Aji, M.Si.
Lebih lanjut ia mengatakan, kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah. Perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang menyebut Prabusaka sebagai contoh positif sinergi dunia pendidikan dengan pelestarian budaya.
Sementara itu, perwakilan Pemerintah Kota Malang mengapresiasi inisiatif mahasiswa yang sejalan dengan program pemkot dalam mempromosikan budaya sebagai identitas kota.
Presiden Mahasiswa Unikama, Am Adib’abidatama, mengungkapkan antusiasme peserta, bahwa setidaknya ada 15 Orda yang terlibat dalam menyukseskan acara ini.
“Kami bersyukur antusiasme teman-teman sangat tinggi. Total partisipan yang terlibat dalam seluruh rangkaian kegiatan ini mencapai kurang lebih 300 mahasiswa. Ini adalah bentuk komitmen nyata kami untuk aktif menjaga warisan nenek moyang dan belajar menghargai perbedaan.” ungkapnya.
Kata ia, keberhasilan penyelenggaraan Prabusaka dengan partisipasi ratusan mahasiswa ini diharapkan dapat menjadi tradisi tahunan yang semakin berkembang.
"Event budaya ini tidak hanya memperkaya wawasan kebudayaan mahasiswa, tetapi juga mengukuhkan peran Unikama sebagai institusi pendidikan yang turut bertanggung jawab dalam melestarikan khazanah nusantara untuk generasi mendatang," sebutnya. (*)
