KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Menteri Koperasi dan UKM Ferry Joko Juliantono resmi membuka Musyawarah Wilayah Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Jawa Timur tahun 2025 di Gedung Negara Grahadi, di Surabaya, Rabu 24 September 2025.
Hadir di acara itu, selain jajaran Forkopimda Jatim, juga para pengurus koperasi daerah se-Jawa Timur, Sri Untari dari DPRD Jatim, serta para para pemangku kepentingan.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya jalinan kerja sama, sinergi dan kolaborasi guna memperkuat peran koperasi sebagai penopang utama perekonomian di daerah.
“Kami semua melihat, terutama saya, kinerja dan ketelatenan Dekopinwil Jawa Timur. Selamat untuk menata koperasi di Jawa Timur. Mudah-mudahan terus bisa dikuatkan dengan keberadaan koperasi desa/kelurahan di Jawa Timur," ujar Gubernur Khofifah.
Gubernur Jatim Khofifah dampingi Menteri Koperasi Ferry Joko Juliantono usai membuka Dekopinwil Jatim tahun 2025 di Gedung Negara Grahadi, di Surabaya, Rabu 24 September 2025 (Foto: Martudji / Ketik)
Khofifah juga mengapresiasi keberhasilan Koperasi Karyawan Redrying Bojonegoro (Kareb) yang berhasil mengakuisisi aset peninggalan Belanda, termasuk mesin pengolahan dan pemotongan tembakau. Ia juga menyoroti capaian luar biasa Jawa Timur dalam pembentukan badan hukum Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, dengan waktu relatif singkat.
“Kita punya 8.494 desa dan kelurahan, dan semuanya sudah berbadan hukum. Bahkan ada desa atau kelurahan yang memiliki lebih dari satu koperasi,” kata Khofifah.
Menurut Khofifah, koperasi dan UMKM menyumbang lebih dari 60 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur.
"Kalau kita ingin mendorong pertumbuhan ekonomi, salah satu yang paling cepat memberi resonansi adalah koperasi dan UMKM,” tegasnya.
Disebutkan, revitalisasi Lembaga Pendidikan Perkoperasian (LAPENKOP) perannya juga sangat penting untuk menyiapkan sumber daya manusia yang profesional.
Gubernur juga mengungkapkan rencana percepatan distribusi logistik ke koperasi melalui dukungan anggaran pemerintah dan perbankan Himbara.
"Bulog mintanya cash and carry, bukan konsinyasi. Jadi memang harus ada modal. Tapi lebih dari itu, manajerial skill para pengelola koperasi juga harus berkualitas,” ungkapnya.
Sementara, ditemui usai acara, Menteri Koperasi dan UKM Ferry Joko Juliantono menyatakan optimistis terhadap masa depan gerakan koperasi di Jawa Timur.
“Kami yakin Dekopin akan menjadi besar kembali dan sekarang sudah menyatu. Kementerian Koperasi akan mendorong gerakan koperasi supaya kembali menjadi soko guru perekonomian nasional,” ujarnya.
Menkop Ferry juga menegaskan dukungan pemerintah untuk pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih serta koperasi-koperasi lain agar lebih produktif dan mengarah ke sektor industri.
“Untuk koperasi simpan pinjam, kita akan dorong menjadi koperasi perkreditan yang lebih produktif bukan konsumtif. Tadi itu kami sampaikan, kalau kita akan dorong koperasi-koperasi yang eksisting untuk bisa produktif dan kita dorong juga untuk ke arah industri," terang Menkop Ferry. (*)