KETIK, JAKARTA – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar mengapresiasi komitmen sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk membantu penanganan bencana di daerah mereka secara sukarela.
Mereka juga menyampaikan kesiapan menjadi garda terdepan dalam tanggap bencana melalui dapur komunitas yang sigap, aman, dan mampu menyediakan pangan darurat bergizi.
“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi SPPG yang menambah kerja baru, yaitu penanganan dan penanggulangan bencana,” ucap Menko Muhaimin dalam sambutannya di ajang apresiasi Inspiradaya 2025 di Jakarta, Selasa 9 Desember 2025.
Kemenko PM menyelenggarakan SPPG Inspiradaya 2025 sebagai penghargaan bagi SPPG di berbagai wilayah Indonesia yang berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat. Penghargaan ini ditujukan untuk mengangkat praktik terbaik SPPG dalam pengembangan ekosistem pemberdayaan, sekaligus memperkuat peran masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
SPPG Inspiradaya (Inspirasi dan Berdaya) merupakan apresiasi pemerintah terhadap SPPG yang tidak hanya menjalankan layanan penyediaan makanan bergizi, tetapi juga berhasil membangun jejaring ekonomi dan sosial melalui kolaborasi dengan petani, UMKM, koperasi, bumdes, hingga dapur komunitas.
“SPPG-SPPG di seluruh Indonesia bertugas menumbuh kembangkan ekonomi masyarakat sekitar, ekonomi komunitas, menggerakkan produktivitas, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi sekaligus pemberdayaan sosial ekonomi kita,” kata Menko Muhaimin.
Sebanyak 20 SPPG yang dianugerahkan Inspiradaya 2025, mereka ditetapkan sebagai role model nasional yang akan menjadi rujukan dalam penguatan praktik pemberdayaan berbasis pangan lokal, tata kelola layanan gizi, serta pembangunan ekosistem sosial-ekonomi yang berkelanjutan di daerah masing-masing.
Para SPPG ini dinilai unggul dalam inovasi layanan gizi, penguatan rantai pasok, penyerapan tenaga kerja lokal, kolaborasi lintas pihak, serta kemampuan membangun ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan.
“Saya siap mendampingi SPPG yang juara itu untuk menjadi inspirator, menjadi motor penggerak menjadi lokomotif bagi SPPG-SPPG yang lain di seluruh tanah air,” tegas Menko Muhaimin.
Melalui kesempatan ini, 20 SPPG yang dianugerahi Inspiradaya 2025 menyatakan komitmen untuk membangun ekosistem pemberdayaan berbasis MBG dengan memanfaatkan potensi lokal dan menguatkan ekonomi komunitas.
Ke-20 SPPG yang terpilih antara lain:
• SPPG Jayapura Sentani Timur Asei Besar (Papua)
• SPPG Kepulauan Yapen (Papua)
• SPPG Kota Ambon Batumerah 3 (Maluku)
• SPPG Durjela Pulau-Pulau Aru (Maluku)
• SPPG Kota Palu Tatanga Nunu (Sulawesi Tengah)
• SPPG Pallangga 2 Tetebatu (Sulawesi Selatan)
• SPPG Lombok Timur Selong Pancor 2 (NTB)
• SPPG Lombok Barat (NTB)
• SPPG Mempawah Timur (Kalimantan Barat)
• SPPG Sungai Paring (Kalimantan Selatan)
• SPPG Bandung Rancabali Alamendah (Jawa Barat)
• SPPG Khusus Kabupaten Bekasi Pebayuran (Jawa Barat)
• SPPG Kendal Pegandon Wonosari (Jawa Tengah)
• SPPG Jombang Denanyar (Jawa Timur)
• SPPG Tridadi 3 Sleman (DIY)
• SPPG Tanah Baru 002 Bogor Utara (Jawa Barat)
• SPPG Kota Batam Belian 4 (Kep. Riau)
• SPPG Tilatang Kamang Koto Tengah (Sumatera Barat)
• SPPG Mitra Sukses Albarra (Riau)
• SPPG Kotagajah 2 Lampung Tengah (Lampung)
Menko Muhaimin juga menegaskan komitmen percepatan penanganan bencana sekaligus pemulihan ekonomi masyarakat. Setelah fase tanggap darurat, pemerintah segera menyiapkan langkah rehabilitasi khusus bagi pelaku usaha kecil, menengah, mikro, dan koperasi.
Menko mengungkapkan bahwa ia bersama Wakil Menteri Ekonomi Kreatif telah merancang program pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal, salah satunya produksi kopi.
“Pada tahap pasca tanggap darurat (2–3 bulan), akan disiapkan program pemberdayaan dan penyelamatan ekonomi UMKM serta produk-produk berbasis stok,” kata Menko Muhaimin.(*)
