KETIK, SURABAYA – Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Republik Indonesia Teuku Refky Harsya menjadi pembicara di Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Ia menilai industri kreatif merupakan salah satu sektor penting yang perlu dikembangkan sebagai solusi lapangan pekerjaan generasi muda Indonesia saat ini.
Untuk mewujudkan solusi tersebut, pihaknya mendukung inovasi dan bersinergi dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, melalui Galeri Riset dan Inovasi Teknologi (GRIT).
"Kami mengunjungi tempat riset teknologi ITS, dan juga ditampilkan berbagai karya, produk-produk kreativitas yang berbasis teknologi di ITS. Kami melihat bahwa bermitra dengan ITS adalah langkah yang penting, dan menjadi mitra strategis dalam mendukung ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional," ucapnya di Grha ITS, Selasa, 5 Agustus 2025.
Riefky mengatakan, ekonomi kreatif merupakan mesin penggerak ekonomi nasional yang perlu diperkuat mulai dari sektor terkecil. Hal itu menurutnya, mampu mendorong kolaborasi dari berbagai sektor, salah satunya melalui lingkup akademik.
Peran akademisi, kata dia, sangat penting dalam menciptakan ekosistem inovatif yang mampu melahirkan talenta dan solusi berkelanjutan bagi pengembangan ekonomi kreatif di masa depan.
Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Republik Indonesia Teuku Refky Harsya (tiga dari kanan) saat diwawancarai usai isi materi kuliah umum di ITS, Selasa, 5 Agustus 2025. (Foto: Khaesar/Ketik)
"Untuk itu, kami nanti akan membentuk tim kecil untuk menandatangani MoU," ucapnya.
Sementara itu, Bambang Pramujati, Rektor ITS mengatakan bahwa sinergi perguruan tinggi dan kementerian dapat membuka peluang inovasi dan kolaborasi berkelanjutan.
“Hal ini sejalan dengan semangat ITS untuk terus berkontribusi dalam pembangunan nasional,” ucapnya.
Ia menyebut, ITS saat ini memiliki produk-produk yang erat kaitannya dengan ekonomi kreatif, seperti animasi serta produk lainnya yang berfokus pada digital dan teknologi dengan jumlah sekitar 20 produk.
Namun ia mengatakan bahwa produk yang dikembangkan oleh kampus tersebut, masih belum banyak yang terhilirisasi dan termonetisasi.
"Nah harapannya melalui kerjasama dengan Kementerian Ekraf ini, produk-produk itu bisa kita monetize, bisa kita hilirkan, bisa menghasilkan revenue generation," ujarnya.
Ia mengatakan, bahwa kampus dan Kemenekraf juga sepakat jika nantinya akan menjalin kolaborasi lebih luas, yakni dengan menggandeng pihak lain, seperti di sektor industri.
Selain meninjau GRIT ITS, Refky juga memberi kuliah umum dalam Pengenalan Kehidupan Kampus bagu Mahasiswa Baru (PKKMB) di ITS, Surabaya. Dalam materinya, ia menekankan pentingnya membangun ekonomi kreatif, serta menghadapi berbagai potensi dan tantangan ekonomi ke depan.
Sementara itu, Rektor ITS Prof Bambang Pramujati menjelaskan ITS bertekad mempersiapkan mahasiswanya menjemput era generasi emas 2045. Melalui penyediaan fasilitas dan peluang selama masa studi, mahasiswa didorong untuk terus mengembangkan potensi diri mereka. “Kegiatan PKKMB hari ini menjadi salah satu bagian dari penguatan karakter maba ITS,” ucapnya.
Bambang berpesan kepada para mahasiswa untuk dapat mengilhami dan menanamkan seluruh pesan yang telah disampaikan Riefky pada diri masing-masing. Ia meyakini, mahasiswa ITS merupakan calon bibit unggul yang akan berkontribusi nyata dalam membangun negeri. ”Kalian adalah bagian dari anak-anak muda pilihan bangsa,” tegasnya.
Terakhir, kegiatan ini pun menjadi salah satu bukti konkret ITS dalam mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs). Sejumlah poin yang didukung meliputi poin ke-4 tentang pendidikan berkualitas, poin ke-8 terkait pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta poin ke-17 mengenai kemitraan untuk mencapai tujuan. (*)