KETIK, BREBES – Siswa SMP Negeri 3 Larangan, Kabupaten Brebes Jawa Tengah kini mampu menciptakan sebuah aplikasi untuk penerapan pemilihan berbasis digital.
Aplikasi berbasis computer selain telah melalui uji coba, sudah diterapkan dalam Pemilihan Ketua OSIS (Pilketos) yang digelar kemarin dan sukses.
Inovasi Pilketos dengan metode computer pertama kalinya ini menjadi langkah maju bagi sekolah dalam menerapkan pembelajaran mendalam, menanamkan nilai-nilai karakter, serta mengoptimalkan pemanfaatan teknologi di kalangan siswa.
Mukson, salah satu guru SMP 3 Larangan mengatakan bahwa sistem ini dirancang oleh siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler Teknik Informatika.
"Program pemilihan berbasis komputer ini dibuat oleh siswa kami sendiri. Dengan menggunakan Google Chrome dan jaringan Wi-Fi, aplikasi ini bisa langsung digunakan secara otomatis, dan hasilnya sukses, sehingga lebih efisien, hemat biaya dan waktu, serta tanpa risiko kerusakan surat suara," ujar Mukson,Sabtu 1 November 2025.
Keberhasilan ini, lanjut Mukson dapat terus dikembangkan ke depannya. Ia menilai, digitalisasi memiliki potensi besar dalam mendukung proses demokrasi di lingkungan sekolah.
Fahri, salah satu siswa anggota ekstrakurikuler Teknik Informatika, menjelaskan bahwa sistem ini sangat praktis.
“Pada saat pemilihan Ketua OSIS, siswa tinggal mengklik nama calon yang dipilih. Hasilnya bisa langsung diketahui secara real time,” terang Fahri.
Menurutnya, penerapan teknologi digital dalam Pilketos ini dapat menjadi inspirasi bagi sistem pemilihan di Indonesia agar semakin transparan dan efisien, mulai dari tingkat desa hingga nasional.
Kepala SMPN 3 Larangan, Darto Hadi, mengapresiasi keberhasilan siswanya yang telah menciptakan inovasi berbasis digital.
“Inovasi ini memberikan pengalaman baru yang menyenangkan bagi siswa, sekaligus membuktikan bahwa digitalisasi bisa dimanfaatkan untuk hal-hal produktif seperti pengerjaan soal, absensi, hingga pengelolaan perpustakaan,” ujarnya.
Ditambahkan Darto, pemanfaatan teknologi di sekolah merupakan bagian dari upaya menanamkan sikap disiplin, tanggung jawab, kreativitas, dan inovasi pada diri siswa.
“Dengan kegiatan seperti ini, sekolah berupaya menanamkan nilai-nilai karakter dan kesiapan menghadapi era digital,” pungkasnya.(*)
