KETIK, SURABAYA – “Remember Me…” bukan sekadar lirik dari film Coco (2017), tetapi juga pesan mendalam dari perayaan Día de los Muertos di Meksiko.
Melalui altar, lilin, dan foto-foto lama, masyarakat percaya bahwa kenangan mampu menjembatani dunia orang hidup dengan arwah yang telah berpulang.
Inilah Día de los Muertos (Day of the Dead), perayaan dua hari di Meksiko yang bertujuan menyatukan kembali orang yang hidup dan mereka yang telah tiada dalam suasana penuh warna dan sukacita.
Uniknya, suasana duka digantikan dengan keceriaan, karena kematian dipandang sebagai bagian alami dari kehidupan.
Dilansir dari laman Day of the Dead Holiday, perayaan ini berlangsung selama dua hari.
Pada 1 November, dikenal sebagai Día de los Angelitos, masyarakat memperingati arwah anak-anak yang telah meninggal.
Dipercaya, pada tengah malam, roh-roh kecil ini kembali berkumpul dengan keluarga mereka selama 24 jam.
Ilustrasi riasan saat perayaan Día de los Muertos di Meksiko. (Foto: Pexels)
Selanjutnya, pada 2 November, perayaan beralih menjadi Día de los Difuntos atau Día de los Muertos, untuk menghormati roh orang dewasa yang telah berpulang.
Puncak perayaan biasanya berlangsung di siang hari dengan parade meriah dan kunjungan ke pemakaman.
Dalam film Coco, tradisi keluarga digambarkan sangat kuat dalam menyambut kedatangan arwah leluhur.
Salah satu elemen pentingnya adalah ofrenda — altar persembahan yang berisi foto keluarga yang telah meninggal, makanan dan minuman favorit mereka, serta bunga marigold berwarna kuning terang.
Bunga marigold dipercaya menjadi penunjuk jalan bagi roh-roh untuk menemukan kembali rumah dan keluarga mereka melalui aroma serta warnanya yang mencolok.
Persembahan ini diyakini membantu roh mendengar doa dan menikmati kembali kenangan masa lalu.
Selain itu, ada pula calaveras (tengkorak) yang menjadi simbol khas perayaan ini.
Tengkorak-tengkorak tersebut digambarkan dengan senyuman yang menjadi cara masyarakat Meksiko untuk menertawakan kematian.
Bentuknya beragam, mulai dari permen gula (sugar skulls), hiasan dari tanah liat, hingga riasan wajah yang penuh warna.
Dalam perayaan Día de los Muertos, kematian bukanlah akhir, melainkan sesuatu yang disambut dengan bahagia.
Itulah sebabnya perayaan ini dipenuhi warna-warna cerah, tawa, serta musik, warisan dari festival kuno suku Aztec yang menghormati dewi kematian, Mictlancíhuatl.
