KETIK, SURABAYA – Menjelang hari Natal, banyak gereja dan keluarga Katolik mulai menata sebuah rangkaian hijau berbentuk lingkaran di meja atau altar rumah.
Di antara daun-daun pinus, cemara, atau tanaman hijau lainnya, berdiri empat lilin dengan warna berbeda: tiga lilin ungu dan satu lilin merah muda. Rangkaian sederhana ini disebut karangan Adven, dan menjadi simbol penantian yang hangat setiap memasuki empat minggu menuju Natal.
Setiap minggu, satu lilin dinyalakan. Minggu pertama dimulai dengan lilin berwarna ungu. Lilin pertama yang dinyalakan dianggap sebagai simbol “lilin harapan” atau “lilin nabi” yang mengawali perjalanan Adven.
Saat api kecil pada lilin itu berkedip di tengah suasana sore atau malam yang tenang, suasana hati umat pun diajak untuk bersiap, merenung, dan melihat kembali makna kedatangan Kristus.
Memasuki minggu kedua, lilin ungu berikutnya ikut dinyalakan. Cahaya kini bertambah, seakan menggambarkan perjalanan Maria dan Yusuf menuju Bethlehem, sekaligus mengajak umat untuk melangkah lebih dalam dalam masa persiapan.
Di minggu ketiga, suasana berubah lebih cerah. Lilin berwarna merah muda dinyalakan. Lilin ini dinyalakan pada Minggu Gaudate (Minggu Sukacita). Menyalanya lilin berwarna merah muda menandai bahwa kelahiran Yesus semakin dekat. Api kecil ini menjadi simbol bahwa penantian bukan hanya soal menunggu, tetapi juga mengalami kegembiraan yang tumbuh sedikit demi sedikit.
Pada minggu keempat, lilin ungu terakhir dinyalakan sebagai lambang “lilin malaikat” atau “lilin kasih”. Lilin ini menjadi simbol kasih Allah yang dinyatakan lewat kehadiran Kristus di dunia. Melalui cahaya itu, umat diingatkan bahwa kasih Allah adalah cinta tanpa syarat, yang dianugerahkan kepada manusia melalui pengorbanan Putra-Nya demi menyelamatkan dunia.
Tradisi penyalaan lilin Adven ini bukan hanya simbolis, tetapi juga memberi ritme pada perjalanan rohani umat Katolik. Dengan menyalakan satu lilin setiap minggu, umat diajak menghitung mundur bukan hanya secara waktu, tetapi juga secara batin, pelan, tenang, dan penuh makna.
Di tengah kesibukan akhir tahun, lilin-lilin kecil ini menjadi pengingat bahwa Natal adalah tentang cahaya, harapan, dan kedamaian yang hadir secara bertahap. Dan ketika akhirnya semua lilin menyala, ruang terasa lebih hangat. Natal pun tinggal selangkah lagi.
