Mahyeldi Tegaskan RSUP Padang Jadi Pusat Pendidikan Dokter Spesialis

28 Agustus 2025 16:30 28 Agt 2025 16:30

Thumbnail Mahyeldi Tegaskan RSUP Padang Jadi Pusat Pendidikan Dokter Spesialis
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah bersama Direktur RSUP Dr. M. Djamil Padang dan Dirjen Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan menandatangani dokumen komitmen bersama tentang pemerataan layanan kesehatan dan penyelenggaraan pendidikan dokter spesialis, pada 2nd International Conference on Advancing Post Graduate Medical Education 2025 di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (27/8/2025).

KETIK, JAKARTA – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah menegaskan komitmennya untuk menjadikan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M. Djamil Padang sebagai pusat pendidikan dokter spesialis yang unggul di Indonesia.

Rumah sakit rujukan nasional itu tidak hanya ditargetkan mampu menjawab kebutuhan layanan kesehatan masyarakat, tetapi juga berperan besar dalam mencetak tenaga dokter spesialis dengan standar pendidikan tinggi dan fasilitas memadai.

“Disamping harus mampu menjawab kebutuhan layanan kesehatan masyarakat, RSUP juga bisa menjadi salah satu pusat pendidikan dokter spesialis. Itu target kita,” ujar Mahyeldi saat menghadiri 2nd International Conference on Advancing Post Graduate Medical Education 2025 di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu, 27 Agustus 2025. 

Menurut Mahyeldi, pemerataan layanan kesehatan harus menjadi prioritas bersama. Ia menilai masih banyak daerah di Indonesia, termasuk Sumatera Barat, yang mengalami keterbatasan tenaga medis, khususnya dokter spesialis.

Kondisi ini, katanya, membuat sebagian masyarakat terpaksa menempuh perjalanan jauh hanya untuk mendapatkan layanan kesehatan tertentu.

“Kalau akses layanan kesehatan hanya terkonsentrasi di kota besar, maka masyarakat di daerah terpencil akan semakin tertinggal. Kita bisa mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatan dengan pemerataan ketersediaan dokter spesialis. Ini penting, semua pihak harus bersatu untuk membantu mewujudkan ini,” tegasnya.

Untuk itu, Mahyeldi mendorong kolaborasi erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, institusi pendidikan, dan rumah sakit pendidikan. Menurutnya, kerja sama ini menjadi kunci untuk memperluas akses pendidikan kedokteran spesialis yang nantinya berdampak langsung pada pemerataan layanan kesehatan di seluruh lapisan masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Mahyeldi bersama Direktur RSUP dan Dirjen Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan menandatangani dokumen komitmen bersama.

Dokumen itu berisi empat poin utama, yakni mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional, memperkuat fungsi dewan pengawas dalam pembinaan rumah sakit, mendukung integrasi data rumah sakit ke Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKN), serta menjadikan RSUP sebagai penyelenggara pendidikan dokter spesialis, termasuk berbasis rumah sakit.

Mahyeldi menyebut, dengan adanya integrasi ke SIKN, seluruh rumah sakit di Indonesia akan lebih terhubung secara sistem dan data. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk lebih mudah memantau ketersediaan tenaga medis, fasilitas kesehatan, serta mendukung perencanaan kebijakan kesehatan secara nasional.

“Ini bukan hanya soal pendidikan tenaga medis, tetapi juga soal tata kelola yang transparan dan akuntabel. Kita ingin RSUP bisa menjadi role model dalam mengelola rumah sakit pendidikan di Indonesia,” ucap Mahyeldi.

Acara konferensi internasional tersebut juga menjadi wadah pertukaran pengalaman antara para pemangku kepentingan dalam dunia kesehatan. Sejumlah tokoh penting hadir, di antaranya Menko PMK Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, serta President and CEO ACGME International James A. Arrighi.

Hadir pula tujuh kepala daerah lain yang menyatakan dukungan penuh terhadap penguatan sistem pendidikan dokter spesialis.

Direktur RSUP menambahkan bahwa pihaknya siap memperluas kapasitas pendidikan dan layanan. Menurutnya, peningkatan kualitas fasilitas serta tenaga pengajar akan terus dilakukan agar RSUP tidak hanya menjadi rumah sakit rujukan, tetapi juga pusat unggulan pendidikan kedokteran di kawasan barat Indonesia.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan menegaskan komitmennya untuk mendukung upaya tersebut. Dirjen Kesehatan Lanjutan menyebut, dengan adanya kerja sama lintas sektor, diharapkan kualitas dan jumlah dokter spesialis dapat meningkat signifikan dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan.

Konferensi internasional ini juga membahas tren pendidikan kedokteran pascasarjana di dunia, tantangan global terkait ketersediaan tenaga medis, serta strategi penguatan rumah sakit pendidikan berbasis kebutuhan masyarakat.

Kehadiran ACGME International, lembaga akreditasi pendidikan medis asal Amerika Serikat, menjadi bagian penting dalam mengupayakan agar pendidikan dokter spesialis di Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional.

Dengan langkah ini, Sumatera Barat berharap dapat menjadi salah satu pusat pendidikan kedokteran spesialis yang tidak hanya melayani kebutuhan regional, tetapi juga menjadi rujukan nasional.

“Kalau kita serius, RSUP bisa melahirkan dokter spesialis berkualitas, dan Sumatera Barat bisa memberi kontribusi nyata untuk Indonesia,” pungkas Mahyeldi.(*)

Tombol Google News

Tags:

RSAM Rumah Sakit Dokter spesialis Padang