Lyco Coffee Sampang Gelar Ngaji Tanpa Topeng, Ajak Anak Muda Maknai Hijrah Secara Jujur

13 Desember 2025 11:35 13 Des 2025 11:35

Thumbnail Lyco Coffee Sampang Gelar Ngaji Tanpa Topeng, Ajak Anak Muda Maknai Hijrah Secara Jujur
Lora Muham Pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid Injelan saat mengisi pengajian di Lyco Coffee And Place (Foto: Mat Jusi/Ketik.com)

KETIK, SAMPANG – Di tengah maraknya tren hijrah, sebuah kafe di Kabupaten Sampang justru menghadirkan ruang pengajian yang sederhana, jujur dan membumi. Lyco Coffee And Place menggelar kegiatan bertajuk Ngaji Tanpa Topeng, sebuah forum keagamaan yang mengajak anak muda memahami hijrah secara utuh sebagai proses perbaikan diri, bukan sekadar simbol semata.

Kegiatan yang digelar di Lyco Coffee And Place, Jalan Syamsul Arifin, Sampang, Madura, itu diikuti puluhan pemuda dan pemudi. Dalam kesempatan tersebut, panitia menghadirkan Lora Muham, Pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid Injelan, sebagai penceramah.

Owner Lyco Coffee And Place Sampang, Ahmad Hariyanto, mengatakan bahwa pengajian tersebut bertujuan mengajak generasi muda berhijrah secara jujur dan sadar. Menurutnya, hijrah bukanlah ajang pencitraan, melainkan proses panjang memperbaiki diri dengan keikhlasan.

"Tujuan utama kegiatan ini adalah meluruskan makna hijrah. Hijrah adalah perubahan sikap, akhlak, dan tanggung jawab hidup, bukan sekadar simbol, gaya berpakaian, atau konten media sosial," ujarnya kepada wartawan ketik.com, Sabtu, 13 Desember 2025.

 

Foto Situasi Pengajian di Lyco Coffee And Place yang Bertema Ngaji Tanpa Topeng pada tanggal 12 Desember 2025 (Foto: Mat Jusi/Ketik.com)Situasi Pengajian di Lyco Coffee And Place yang Bertema Ngaji Tanpa Topeng pada tanggal 12 Desember 2025 (Foto: Mat Jusi/Ketik.com)

 

Ia menambahkan, Ngaji Tanpa Topeng juga dimaksudkan untuk membuka ruang pengajian yang aman dan membumi, tanpa sikap saling menghakimi. Forum ini, kata dia, hadir tanpa topeng kesalehan dan tanpa drama perbandingan tentang siapa yang paling benar.

"Kami ingin mendorong keistikamahan, bukan sensasi. Yang ditekankan adalah konsistensi amal kecil yang nyata, bukan hijrah yang ramai di awal tetapi hilang di tengah jalan," tuturnya.

Lebih lanjut, Ahmad Hariyanto menjelaskan bahwa materi pengajian tidak hanya bersifat teoritis, melainkan menyentuh realitas kehidupan sehari-hari. Pembahasan hijrah dikaitkan dengan dunia kerja, usaha, pergaulan, hingga konflik sosial yang sering dihadapi anak muda.

"Kegiatan ini juga bertujuan menguatkan mental dan iman di tengah realita hidup, serta menumbuhkan keadilan dalam menilai manusia. Kita diajak untuk tidak mudah menuduh, tidak mengkafirkan, dan tidak merasa paling suci, karena hijrah adalah perjalanan, bukan garis akhir," tegasnya.

Ia mengungkapkan, kegiatan Ngaji Tanpa Topeng ke depan berpeluang besar menjadi agenda rutin di Lyco Coffee And Place. Ia berharap forum tersebut dapat menjadi ruang dakwah yang konsisten, jujur, dan membumi.

"Kami ingin Ngaji Tanpa Topeng menjadi tempat siapa pun bisa belajar agama tanpa rasa dihakimi, tanpa pencitraan, dan tanpa drama. Harapannya, hijrah tidak berhenti di wacana, tetapi tumbuh menjadi akhlak, keberanian bertanggung jawab, dan perubahan nyata dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya. (*)

 

Tombol Google News

Tags:

Ngaji Tanpa Topeng Ruang Hijrah Lyco Coffee And Place hijrah