KETIK, SURABAYA – Lagu anak-anak saat ini sangat minim, bahkan sudah jarang terdengar lagi. Kondisi ini membuat keprihatinan tersendiri. Musisi jaz, Balawan memberikan pendapatnya mengenai minimnya lagu anak-anak saat ini.
Ia menuturkan, bagi seorang pencipta lagu dan penyanyi ada baiknya untuk mempertahankan idealisme. Sikap ini walaupun sering dianggap remeh, namun penting.
"Menurut saya, musik itu harus bebas, musik itu freedom. Jangan sampai seniman itu didikte," katanya.
Pendapat Balawan ini merujuk pada musisi yang saat ini banyak mengikuti selera dan kemauan pasar. Apabila menciptakan musik yang tidak sesuai, maka besar kemungkinan tidak banyak dikenal.
"Jadi orang kan sekarang begini, kalau aku aku membuat (musik) hal begini, masyarakat senang enggak ya? Bisa diterima pasar apa enggak? Selalu begitu. Seniman itu sekarang, seperti cari aman saja. Sebenarnya membuat lagu anak-anak atau tidak terserah. Marketnya memang begitu," terangnya.
Terlebih saat ini, jelas Balawan untuk memasarkan musik sudah lebih baik daripada dulu. Sekarang sejumlah platform digital sudah sangat banyak, musisi, pencipta lagu, dan penyanyi dengan mudah memperkenalkan karyanya ke masyarakat.
"Artinya apa, komunitas (pecinta musik anak-anak) bisa dibangun dengan sangat bagus. Apalagi kita ini jumlahnya 220 juta (penduduk)," bebernya.
Minimnya lagu anak-anak itu ternyata mendapatkan respons dari sejumlah pihak. Artotel TS-Suites, Surabaya misalnya. Mereka menyelenggarakan kompetisi musik pelajar nasional yang berlangsung mulai 31 Juli - 3 Agustus 2025.
Balawan yang hadir sebagai salah satu juri merasa senang karena antusiasme peserta tinggi. Terlebih kompetisi musik ini diikuti oleh pelajar dari sejumlah daerah.
"Menurut saya sangat bagus karena di sini mereka menyanyikan lagu-lagu daerah, lagu nasional. Jadi tereksplor semua oleh anak-anak," ungkapnya.
Menariknya ketika menyanyikan lagu-lagu tersebut, peserta menampilkan ciri khas masing-masing dan mengaransemen musik penuh kreativitas.
"Aransemennya bagus. Lagu-lagu tradisional dan lagu nasional menjadi sangat bagus dan lebih menarik," ungkapnya.
Selain kompetisi menyanyi, Artotel juga mengadakan even bazar yang diikuti 20 UMKM yang terdiri dari makanan, minuman cemilan, hingga barang non-kuliner seperti thrifting, aksesoris, perlengkapan hobi, tanaman hias, ikan hias dan masih banyak lagi. (*)