Kopi Liberika Bacan, Identitas Rasa Halmahera Selatan di AOE 2025

22 Agustus 2025 21:10 22 Agt 2025 21:10

Thumbnail Kopi Liberika Bacan, Identitas Rasa Halmahera Selatan di AOE 2025
Biji Kopi Leberika Bacan (Sumber Google)

KETIK, HALMAHERA SELATAN – Dari secangkir kopi, sebuah cerita bisa lahir. Di Pulau Bacan, aroma kopi Liberika bukan sekadar wangi biji yang disangrai, melainkan juga jejak panjang perjalanan sejarah sejak masa kolonial Belanda. 

Di bawah rindang pepohonan tropis dan tanah subur yang basah oleh hujan, kopi ini tumbuh, berakar, lalu melebur menjadi bagian dari identitas masyarakat Bacan.

Kopi Liberika pertama kali ditanam di Bacan pada abad ke-19, ketika Belanda membawa bibitnya sebagai jawaban atas hama karat daun yang menyerang kopi Arabika di berbagai perkebunan. (Dikutip dari beberapa sumber).

Seiring waktu, kopi ini bukan hanya bertahan, tetapi juga menjadi warisan rasa yang diwariskan lintas generasi. Setiap tegukan menyimpan pahit manis masa lalu, namun juga menyuguhkan harapan baru bagi masa depan.

Tahun ini, kopi khas Bacan itu akan tampil di panggung nasional. Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Diskoperindag) Kabupaten Halmahera Selatan memastikan Kopi Liberika Bacan hadir di APKASI Otonomi Expo (AOE) 2025 yang akan digelar di Tangerang, Banten.

“Di tahun ini, kita sudah bantu para pelaku usaha dengan kemasan yang lebih aman dan legalitas produk. Harapannya, produk UMKM Halsel bisa lebih mudah masuk ke pasar nasional,” ujar Kepala Diskoperindag Halsel, Ardiani Radjiloen Jumat 22 Agustus 2025.

Menurut Ardiani, ajang AOE 2025 bukan hanya sekadar pameran, tetapi peluang strategis untuk memperlihatkan potensi daerah secara utuh. 

"Saya berharap melalui pameran ini, produk lokal Halsel semakin dikenal luas dan menjadi motivasi bagi pelaku usaha untuk terus meningkatkan kualitas," tambahnya.

Sementara Kepala Bidang UMKM Diskoperindag Halsel, Fani Djakaria menuturkan, keikutsertaan Halsel kali ini lebih berwarna dengan beragam produk khas. Mulai dari Kamplang Bajo dan Kamplang Bacan berbahan ikan tuna dan tenggiri, abon ikan, ikan teri (ngafi), dodol pala, sari buah pala, sirup pala dengan berbagai varian rasa, hingga produk lain seperti buah kenari, halua kenari, keripik keladi, jahe instan, batu Bacan, dan batik Bacan.

Namun bagi Fani, kopi tetap punya tempat istimewa. “Selain batu dan batik Bacan, kita punya produk luar biasa lain, yaitu Kopi Liberika Bacan. Kopi ini sebenarnya sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, dan kali ini kita tampilkan dengan kemasan berbeda,” jelasnya.

Tombol Google News

Tags:

Halmahera Selatan Kopi Liberika Bacan Apkasi Otonomi Expo 2025 Disperindagkop Halsel