KETIK, SURABAYA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur, terus konsisten melakukan pembinaan atletnya, salah satunya Aldila Sutjiadi yang saat ini sudah merasakan dampak positifnya.
Aldila mengaku, sebagai salah satu atlet Jawa Timur, totalitas dengan menekuni dunia tenis profesional adalah sesuatu yang tidak mudah. Salah satunya dalam hal dukungan pembiayaan.
"Biayanya sangat tinggi mulai dari latihan, mengikuti turnamen, hingga membayar pelatih. Namun sejak 2014, KONI Jawa Timur telah memberikan dukungan yang sangat baik," katanya, Selasa, 26 Agustus 2025.
Tak hanya soal pembiayaan, KONI Jatim juga memberikan fasilitas latihan terhadap atlet serta membantunya ikut berbagai turnamen. Menurutnya turnamen seperti ini penting untuk mengasah mental sekaligus mengukur kemampuan di level kompetitif.
"Latihan saja tidak cukup, karena suasana pertandingan sangat berbeda. Melalui turnamen, kami bisa tahu sejauh mana level kami dan bisa melakukan evaluasi serta peningkatan keahlian dalam bertanding," bebernya.
Catatan prestasi yang telah diraih Aldila ini bukti bahwa pembinaan yang konsisten dan terarah, bisa melahirkan atlet-atlet hebat yang mampu mengharumkan nama bangsa.
Ketua KONI Jawa Timur, M. Nabil menilai, keberhasilan program pembinaan ini bisa menjadi contoh nyata bagi KONI provinsi maupun kabupaten/kota lainnya.
Sebagaimana diketahui, Jawa Timur pada Pekan Olahraga Provinsi (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 lalu berhasil bertengger di urutan ke-3 klasemen akhir.
Pada klasemen akhir tersebut, Jawa Timur memperoleh total 425 medali dengan rincian 146 emas, 136 perak, dan 143 perunggu. Sedangkan peringkat satu dan dua, ditempati oleh Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Jawa Barat pada gelaran PON 2024 lalu memperoleh total 540 medali, dengan rincian 195 medali emas, 163 medali perak, dan 182 medali perunggu.
DKI Jakarta memperoleh total 479, dengan rincian 184 emas, 150 emas, dan 145 perunggu. Pada gelaran PON 2028 KONI Jawa Timur membidik juara umum.
Untuk bisa mencapai target tersebut, pihaknya saat ini terus berusaha melakukan persiapan. Salah satunya menggelar screening pelatih yang beberapa waktu lalu dilaksanakan di UNESA. (*)
