KETIK, MALANG – Capaian Kartu Identitas Anak (KIA) Kota Malang telah melampaui target nasional. Saat ini 76 persen anak telah memiliki kartu identitas resmi yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Malang.
Kepala Disdukcapil Kota Malang, Dahliana Lusi Ratnasari menjelaskan bahwa capaian tersebut telah melebihi target nasional yakni 60 persen. Hal tersebut disebabkan ketika anak baru lahir, tak hanya mendapatkan Akta Kelahiran maupun KK, namun telah disertai dengan KIA.
"Jadi setiap anak lahir itu dapat 3 dokumen. Kita kerja sama dengan rumah sakit, di situ bayi lahir akan dapat KIA. Ini berarti untuk anak-anak yang baru lahir, otomatis tercetak KIA," ujarnya, Kamis 25 September 2025.
Salah satu tantangan capaian KIA Kota Malang belum mencapai 100 persen ialah banyaknya anak-anak yang akan mencapai usia 17 tahun. Mereka cenderung merasa enggan dan malu untuk membuat KIA.
"Kita juga tidak jemput bola ke SMP karena mereka sedikit malu. Kadang usia 17 kurang 1 bulan kan berhak mendapatkan KIA tapikan itu juga sudah menjadi pembagi target kita karena belum 17 tahun," lanjutnya,
KIA sendiri memiliki fungsi yang sama dengan KTP, hanya terdapat pembeda dari bagian blangko. KTP sendiri disertai dengan sebuah chip untuk menyimpan informasi terkait identitas yang berlaku seumur hidup.
"Anak-anak itu identitasnya apa sih, kan tidak ada kecuali kartu pelajar. Jadi untuk kartu Identitas, bisa digunakan untuk pelayanan publik seperti menabung, kan dia punya NIK di situ," jelasnya.
Dispendukcapil Kota Malang juga telah bekerja sama dengan tempat hiburan dan arena bermain. Anak-anak dengan KIA dapat menikmati hiburan atau wahana tersebut dengan diskon menarik.
"KIA ini kita kerjasamanya hanya dengan tempat-tempat hiburan, tempat bermain ada diskon karena biasanya kan orang tuanya nabung untuk anaknya itukan dia pakai KK. Nama di rekening masih nama orang tuanya jadi kalau nunjukin KIA nanti ada diskon tertentu," pungkasnya.(*)
