KETIK, TRENGGALEK – Sekolah Kader Perubahan (SKP) yang diselenggarakan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Trenggalek menunjukkan progres yang menjanjikan, terutama pada angkatan ke-4.
Acara pendidikan politik yang digelar anggota Fraksi Zaenal Fanani di Ponpes Nailul Ulum Bendoagung, Kecamatan Kampak, ini mencatat jumlah kehadiran yang melampaui target, dengan dominasi peserta dari kalangan perempuan.
"Alhamdulillah, pada Sekolah Kader Perubahan (SKP) angkatan ke-4 cukup menjanjikan dengan kehadiran kelompok wanita yang mendominasi," kata Sukarodin, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Trenggalek kepada Ketik.com, Minggu, 23 November 2025.
Sukarodin menjelaskan, jumlah peserta yang hadir pada SKP angkatan ke-4 mencapai 80 orang, melampaui target awal sebanyak 70 peserta. Dari total tersebut, 43 peserta adalah perempuan.
"Sedangkan jumlah peserta laki-laki ada 37 peserta," ucapnya.
Politisi senior ini menilai komposisi tingkat kehadiran perempuan lebih banyak tentu akan menjadi pertanda baik perkembangan PKB ke depan.
Selain jumlah populasi perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki, tingkat kejelian dan loyalitas ke partai lumayan bagus.
"Apalagi tadi saya melihat kelompok perempuan tersebut terkesan pendatang baru di PKB," ungkapnya.
Hal ini terlihat saat mereka menyanyikan lagu mars PKB yang terkesan asing.
"Tentu ini awal baik.Tinggal bagaimana kita bisa meng-follow up. Paling tidak bisa menjadi kader militan," ungkapnya.
Ia berharap SKP bisa berjalan dengan baik hingga angkatan terakhir. Sekaligus bisa melampaui target yang diembankan kepada setiap anggota fraksi.
"Kalau semua anggota fraksi bisa lampaui target peserta SKP, tentu menjadi hal positif. Baik untuk anggota fraksi dan partai," tutupnya.
Sekedar informasi, SKP PKB merupakan salah satu upaya untuk menciptakan kader-kader militan yang memiliki loyalitas tinggi ke partai. Tak terkecuali bisa mendongkrak suara partai dalam pemilu.(*)
