KETIK, BONDOWOSO – Ketegangan yang terjadi di depan Polsek Sempol, Kecamatan Ijen, setelah ratusan warga mendatangi kantor kepolisian tersebut, mendapat perhatian dari berbagai pihak. Ketua DPRD Bondowoso, H. Ahmad Dhafir, turut hadir langsung untuk membantu meredam situasi agar tidak semakin memanas.
Ahmad Dhafir menyampaikan apresiasinya terhadap langkah cepat dan humanis yang dilakukan jajaran Polres Bondowoso dalam menangani ketegangan yang dipicu oleh penangkapan salah satu warga Kaligedang, Kecamatan Ijen.
“Sepertinya ada upaya memperkeruh suasana, padahal langkah yang diambil polisi sudah sesuai prosedur,” ujarnya, Selasa, 18 November 2025.
Ia menjelaskan bahwa beredarnya informasi yang menyebut adanya dugaan penculikan terhadap seorang warga telah menimbulkan kesalahpahaman dan memicu reaksi massa. Meski demikian, ia menilai aparat kepolisian bersama jajaran terkait mampu menangani situasi dengan baik.
“Saya mengapresiasi langkah kepolisian, Kaur OPS Polda Jatim, dan Kodim 0822/Bondowoso yang telah menyelesaikan persoalan secara humanis tanpa adanya korban,” tegas politisi PKB tersebut.
Ahmad Dhafir juga menyesalkan insiden penurunan bendera merah putih oleh warga saat situasi memanas di halaman Polsek Sempol. Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun.
“Saya sudah mengingatkan agar hal seperti itu tidak terulang. Bendera merah putih itu diperjuangkan oleh jutaan pahlawan kita,” ucapnya.
Menurutnya, tindakan menurunkan bendera jelas tidak mencerminkan semangat kebangsaan dan harus menjadi pelajaran bersama agar masyarakat tetap menjaga sikap dalam situasi apa pun.
Menutup pernyataannya, Ketua DPRD meminta masyarakat untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi. Ia menegaskan bahwa Forkopimda Bondowoso telah menjalankan berbagai tahapan upaya sesuai aspirasi masyarakat untuk menyelesaikan persoalan di wilayah tersebut.
“Kami Forkopimda telah melakukan langkah-langkah sebagaimana yang telah dimusyawarahkan sebelumnya,” pungkasnya.(*)
