KETIK, MALANG – Nanang Saiful Rizal (16) merupakan salah satu santri dari Kedungkandang, Kota Malang yang berhasil selamat dari musibah runtuhnya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo. Nanang menceritakan saat musibah terjadi, ia sempat terjebak dalam reruntuhan bangunan, hingga menyelamatkan temannya.
Sebelum musibah terjadi, ia bersama santri lainnya dalam rakaat ketiga salat Ashar. Saat itu ia berada di pinggiran lantai bawah dan melihat bambu terjatuh dari atas bangunan.
"Belum selesai salatnya, ada yang jatuh dari atas, seperti bambu lalu lama-lama kaya gempa gitu pas jatuh," terangnya, Sabtu 4 Oktober 2025.
Nanang buru-buru mencoba lari, namun kepalanya terkena reruntuhan bangunan. Ia mengaku terjebak dalam reruntuhan selama kurang dari 30 menit.
Meskipun merasa panik, Nanang tetap mencoba mencari jalan keluar. Ia bahkan masih sempat untuk menolong temannya bernama Mamat.
"Saya pas jatuh itu masih kuat. Langsung di pinggi saya itu ada tema, kejang-kejang. Saya kan panik, pas dekat dengan bolongan (lubang) kecil. Dia duduk pas saya bawa keluar," jelasnya.
Nanang juga menyaksikan banyak teman-temannya yang berhamburan lari, maupun yang terjebak reruntuhan bangunan dan tak bisa keluar. Peristiwa tersebut hingga kini masih membekas di pikirannya.
Ia mengaku merasa ketakutan dan trauma saat mengingat peristiwa tersebut. Namun Nanang masih mau untuk kembali ke Ponpes Al Khoziny sebab merasa sayang untuk meninggalkan sekolahnya.
"Kadang-kadang mikir gitu, kadang-kadang takut, trauma. Masih (mau kembali), eman (sayang) ke sekolah saya. Sekarang kelas 1 SMA, mulai mondok tahun 2022 saat masih SMP," katanya.
Selain luka pada bagian kepala, Nanang juga mengalami luka pada telinganya. Ia tidak sampai dilarikan ke rumah sakit dan menunggu orang tua di tim medis usai berhasil menyelamatkan diri. (*)