KETIK, BANDA ACEH – Senyum bahagia tampak menghiasi wajah keluarga besar SMA Negeri 6 Aceh Barat Daya (Abdya). Rasa haru dan bangga menyatu setelah sang kepala sekolah, Ibrahim Mai, dinobatkan sebagai Juara 1 Apresiasi GTK Dedikatif kategori Kepala SMA Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2025.
Prestasi bergengsi itu diraih bukan karena kebetulan. Di balik penghargaan tersebut, tersimpan kisah panjang tentang ketekunan, inovasi, dan kepemimpinan yang menginspirasi.
Kini, Ibrahim Mai akan mewakili Provinsi Aceh di ajang Apresiasi GTK Dedikatif Tingkat Nasional 2025, membawa nama baik sekolah, kabupaten, bahkan Tanah Rencong ke panggung pendidikan Indonesia.
Membangun Sekolah dari Hati: Lahirnya Gerakan “7 KAIH”
Di tengah banyak tantangan dunia pendidikan, Ibrahim Mai justru hadir dengan ide segar: mengubah budaya sekolah menjadi lebih sehat, berkarakter, dan peduli lingkungan. Ia menggagas program unggulan “Transformasi Budaya Sekolah dalam Menumbuhkan 7 KAIH untuk Mewujudkan Generasi Sehat dan Peduli Lingkungan di SMA Negeri 6 Aceh Barat Daya.”
Program 7 KAIH bukan sekadar slogan, melainkan gerakan hidup yang membentuk karakter siswa melalui tujuh kebiasaan positif:
1. Bangun Pagi – menanamkan disiplin dan tanggung jawab;
2. Beribadah – memperkuat iman dan ketakwaan;
3. Berolahraga – menjaga kebugaran jasmani;
4. Makan Sehat dan Bergizi – membentuk pola hidup seimbang;
5. Gemar Belajar – menumbuhkan semangat literasi dan berpikir kritis;
6. Bermasyarakat – menumbuhkan empati dan rasa sosial;
7. Tidur Cepat – mengajarkan keseimbangan hidup dan istirahat cukup.
Hasilnya? Dalam waktu singkat, SMA Negeri 6 Abdya bertransformasi menjadi sekolah yang hidup dengan semangat kolaborasi, sehat jasmani dan rohani, serta ramah lingkungan. Guru, tenaga kependidikan, siswa, bahkan komite sekolah turut bergerak bersama dalam satu visi besar: membangun budaya sekolah yang berkarakter dan bermartabat.
Dedikasi yang Menginspirasi Aceh
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa kepemimpinan yang tulus dan visioner dapat membawa perubahan besar. Di tangan Ibrahim Mai, sekolah bukan sekadar tempat belajar, melainkan wadah pembentukan manusia seutuhnya.
Atas kerja keras dan dedikasinya, ia pun dinobatkan sebagai peraih Terbaik 1 GTK Dedikatif kategori Kepala SMA Tingkat Provinsi Aceh, mengungguli puluhan peserta dari berbagai kabupaten/kota. Kini, langkahnya berlanjut ke tingkat nasional.
Dalam pernyataannya, Ibrahim Mai tak mampu menyembunyikan rasa haru dan syukur. Menurutnya, prestasi tersebut bukanlah semata hasil kerja pribadi, melainkan hasil kerja keras dan semangat seluruh warga sekolah.
"Saya hanya menjadi bagian kecil dari perjuangan besar bersama untuk mewujudkan sekolah yang sehat, berkarakter, dan peduli lingkungan. Semoga capaian ini menjadi inspirasi bagi semua pendidik untuk terus berinovasi dan menebar manfaat,” ujarnya penuh rasa syukur kepada Ketik, Kamis, 6 November 2025.
Kebanggaan untuk Abdya dan Aceh
Prestasi ini menjadi kebanggaan besar bagi dunia pendidikan di Kabupaten Abdya. Seluruh guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik menyambut gembira capaian sang kepala sekolah. Dukungan dan doa terus mengalir agar Ibrahim Mai mampu mengharumkan nama Aceh di ajang nasional.
Lebih dari sekadar penghargaan, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil di ruang kelas, dari semangat tulus seorang pendidik yang percaya bahwa karakter dan budaya adalah fondasi sejati pendidikan.
Dengan semangat Transformasi Budaya Sekolah dan Gerakan 7 KAIH, SMA Negeri 6 Abdya siap melangkah lebih jauh — melahirkan generasi muda yang sehat, berkarakter kuat, cerdas, dan peduli terhadap lingkungan. (*)
