KETIK, MALANG – Jembatan Sonokembang di Pandanwangi, Kota Malang, ambrol sebagian fondasinya setelah diterjang hujan deras pada Jumat, 10 Oktober 2025. Pemerintah Kota Malang, melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP), kini tengah mengupayakan pembersihan material reruntuhan di lokasi kejadian.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, menjelaskan bahwa reruntuhan fondasi jembatan yang jatuh ke aliran sungai dikhawatirkan dapat menyumbat air, terutama mengingat saat ini sudah memasuki musim hujan.
"Sudah masuk musim hujan, di tengah-tengah sungai masih tertinggal material reruntuhan sebagian konstruksi jembatan dikhawatirkan menyumbat air. Makanya arahan Pak Wali Kota Malang agar kami melakukan pembersihan," ujar Dandung, Sabtu, 11 Oktober 2025.
Meski demikian, pembersihan material harus dilakukan dengan hati-hati menggunakan alat berat karena kondisi jembatan yang tersisa sangat mengkhawatirkan. Menurut Dandung, pada sisi selatan jembatan sudah tidak ada penopang selain struktur tanah, dan tiga girder di bawah struktur jembatan terpantau dalam kondisi melengkung.
"Sisi timur itu justru sudah mulai ada retakan. Ini membahayakan sekali. Kami akan mengusulkan untuk segera dilakukan pembongkaran, baru dilakukan pembersihan. Ini untuk keamanan masyarakat dan pekerja," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menjelaskan bahwa intensitas hujan yang relatif tinggi dan maraknya ditemukan sampah sekaligus sedimen menjadi salah satu penyebab ambrolnya jembatan. Ditambah dengan pohon yang menghantam bagian fondasi.
"Fondasi ada dua bangunan, yang lama dan fondasi baru untuk pelebaran. Jadi yang terkena ini adalah fondasi baru, sedangkan fondasi lama masih kuat," jelas Wahyu.
Wahyu menyebutkan bahwa jembatan tersebut menjadi salah satu jalan utama yang sering dilewati oleh kendaraan melebihi tonase. Fondasi jembatan yang ambrol harus dibongkar terlebih dahulu agar ketika hujan, aliran air tidak terhambat.
"Kita harus bongkar dulu fondasi yang ambrol. Agar apabila terjadi hujan lagi, airnya bisa lancar tidak menghambat. Kalau menghambat akan membebani jembatan ini karena airnya sampai atas," tegas Wahyu.(*)